Hiratetty: Potret Keteguhan Seorang Ibu Mencari Keadilan untuk Anaknya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Duka menyelimuti peringatan 20 tahun reformasi di Indonesia. Sebab salah seorang pencari keadilan yang tak pernah kehabisan semangat, yakni Hiratetty Yoga, meninggal dunia pada Minggu 25 Februari 2018. Hiratetty adalah ibunda Elang Mulia Lesmana, salah satu korban Tragedi Trisakti, yang selama ini berjuang mencari keadilan untuk anaknya.
Jauh jalan yang telah ditempuh Hiratetty untuk mencari keadilan. Ribuan hari berlalu, ribuan malam berganti, namun langkah Hiratetty mencari keadilan tak pernah surut. Sampai akhirnya ia menutup mata.
1. Mengidap penyakit kanker
Elang merupakan satu dari empat korban penembakan pada Mei 1998. Peristiwa yang kini mungkin telah dilupakan banyak orang. Namun bagi keluarga dan sahabat yang kehilangan, sampai kapan pun mereka akan menolak lupa.
Baca juga: Berjuang untuk Anaknya dan Melawan Kanker, Ibunda Korban Trisakti 98 Tutup Usia
2. Berjuang demi hak dan keadilan bagi sang putra
Editor’s picks
Kehilangan Elang menyisakan luka mendalam bagi Hiratetty. Sejak itu ia terus memperjuangkan keadilan bagi anaknya. Berjuang bersama dengan keluarga korban lainnya demi hak dan keadilan yang tak juga didapatkan sampai saat ini.
Elang meninggal dunia pada usia 19 tahun akibat timah panas menembus jantung hingga ke punggungnya. Hilangnya nyawa Elang dalam peristiwa itu menjadi luka bagi sahabat dan keluarganya. Menjadi kenangan dan hari yang tak akan mudah dilupakan kerabatnya.
3. Kepergiannya jadi duka IKAUSAKTI
Bagi Ikatan Alumni Universitas Trisakti (IKAUSAKTI) kepergian Hiratetty menjadi duka tersendiri. Para aktivis IKAUSAKTI berjanji akan terus menagih hutang penuntasan kasus Mei 98 kepada pemerintah sampai kasus tersebut benar-benar tuntas.
Baca juga: Kamu yang Lahir Tahun 1998 Pasti Mikirin 13 Hal Ini