Ibunda Wafat, SBY: 2019 adalah Tahun Terberat 

Belum 100 hari Ibu Ani meninggal dunia

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengatakan bahwa tahun 2019 merupakan tahun yang berat untuk dirinya dan keluarga. Seperti diketahui, keluarga Yudhoyono kehilangan Ani Yudhoyono pada awal bulan Juni lalu.

Belum genap 100 hari kepergian Ibu Ani menghadap Sang Ilahi, ibunda SBY, Siti Habibah, juga berpulang. Hal ini diungkapkan SBY di pendopo kediamannya, Puri Cikeas, Jawa Barat, pada Sabtu (31/8).

1. SBY: Tahun ini tahun yang sangat berat

Ibunda Wafat, SBY: 2019 adalah Tahun Terberat (SBY berikan pidato di pemakaman ibunda) IDN Times/Hana Adi Putra

Bagi SBY dan keluarga Yudhoyono, tahun 2019 menjadi tahun yang berat. Ani Yudhoyono berpulang menghadap sang pencipta pada 1 Juni 2019 lalu. Kini, pada 30 Agustus 2019, ibunda SBY, Siti Habibah juga berpulang menghadap yang kuasa.

"Tahun ini adalah tahun yang sangat berat bagi kami, saya dan keluarga," kata SBY.

"Tadi saya mendengarkan ucapan bapak-ibu satu demi satu untuk saya kuat sabar tabah dan stay strong, saya ucapkan terima kasih atas motivasi dan kata-kata yang baik dan menguatkan hati saya itu," kata dia lagi.

Di pendopo kediamannya, SBY terkenang akan kepergian istrinya, Ani Yudhoyono.

"Di pendopo ini kalau bapak-ibu melihat ke sebelah kanan, belum lama belum genap tiga bulan waktu itu 1 Juni jenazah istri tercinta tiba di rumah ini dari Singapura, dan tanggal 2 Juni dari tempat ini juga diberangkatkan ke tempat peristirahatan yang terakhir," kata SBY mengenang. 

"Kemudian hari ini kami menghadapi ujian dan cobaan yang sama, orang yang amat kami sayangi ibunda Siti Habibah binti Abdul Kohar berpulang ke Rahmatullah dengan tenang tadi malam di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Cibubur," kata dia.

Baca Juga: Jenazah Ibu SBY Siti Habibah Telah Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

2. SBY tetap memilih tabah

Ibunda Wafat, SBY: 2019 adalah Tahun Terberat IDN Times/Margith Juita Damanik

Di tengah cobaan dan duka yang dirasakannya, SBY memilih untuk menerima situasi dan bersikap tabah.

"Tapi saya yakin bapak-ibu, bahwa ujian dan cobaan yang diberikan kepada saya dan keluarga ini, masih belum ada apa-apanya dibandingkan anugerah yang diberikan Allah dan keluarga saya harus menerima dengan tawakal dan tabah," kata SBY.

Dengan raut wajah sedih, SBY mengaku kehilangan.

"Sebagai manusia biasa terus terang saya tentu merasa kehilangan dua orang yang sangat saya sayangi ini," kata SBY. "Saya kira itu manusiawi tapi keimanan saya, akal sehat saya, saya bisa menerima seluruh semua takdir Allah ini," lanjut dia.

3. SBY kehilangan dua perempuan penting dalam hidupnya

Ibunda Wafat, SBY: 2019 adalah Tahun Terberat IDN Times/Gregorius Aryodamar

Tidak sampai tiga bulan, SBY harus kehilangan dua perempuan penting dalam hidupnya. Keduanya berpulang ke rumah Sang Mahakuasa.

Ani Yudhoyono, istri SBY meninggal dunia pada 1 Juni 2019 di Rumah Sakit National University Singapura akibat kanker darah yang dideritanya.

Belum genap 100 hari kepergian Ani, SBY harus kehilangan ibundanya, Siti Habibah. Ibunda SBY beberapa tahun terakhir diketahui memang menurun kesehatannya.

Siti Habibah mengembuskan napas terakhirnya didampingi SBY di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur, Jakarta Timur pada Jumat (30/8).

4. Siti Habibah dimakamkan di Tanah Kusir

Ibunda Wafat, SBY: 2019 adalah Tahun Terberat (Prosesi pemakaman ibunda SBY) IDN Times/Hana Adi Putra

Siti Habibah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Sabtu (31/8). Hal itu dilakukan sesuai dengan hasil rapat keluarga.

Sejumlah pejabat negara tampak hadir ke rumah duka di Puri Cikeas, Jawa Barat pada Sabtu (31/8) pagi.

Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo, Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan hingga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno tampak hadir ke rumah duka.

Baca Juga: SBY Kenang Ibunda Sebagai Sosok yang Relijius dan Punya Prinsip Kuat

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya