Ini Kata Kepala BRIN Soal Pemindahan Alat Eijkman Tak Sesuai Prosedur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menanggapi kabar pemindahan alat Eijkman yang ramai diperbincangan di media sosial. Sebelumnya disebutkan pemindahan alat dilakukan tidak sesuai prosedur.
"Informasi pemindahan alat dengan tidak sesuai prosedur adalah tidak benar," ujar Kepala BRIN lewat keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Sabtu (12/2/2022).
1. Prosedur pemindahan sudah disetujui vendor
Kepala BRIN menegaskan alat yang dipindahkan dari Eijkman bukan NovaSeeq 6000, namun sebuah mesin sanger sequencing. Tepatnya Mesin sanger sekuensing ABI 3500XL. Ia juga memastikan prosedur pemindahan sudah dikonsultasikan dengan vendor.
"Setelah dipindah, mesin sanger sekuensing ABI 3500XL itu akan diinstalasi, diuji fungsi dan dikalibrasi oleh vendor yaitu PT. Enigma," demikian tulis Kepala BRIN.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Eijkman Mendekati Proses Uji Praklinis
2. Masih ada alat yang belum dipindahkan karena faktor biaya
Editor’s picks
Sampai saat ini sejumlah alat di Eijkman belum dipindahkan. Kepala BRIN menjelaskan ada beberapa alasan kenapa mesin illumina Novaseq dan yang lainnya belum dipindahkan.
"Khususnya terkait penawaran harga pemindahan yang dirasa terlalu mahal, mencapai 1M dari PT. ENIGMA, sampai saat ini belum mendapat persetujuan PPK," ujar Kepala BRIN.
Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman periode 2014-2021, Amin Soebandrio, menyebutkan pemindahan alat bisa memakan biaya hingga Rp7 miliar.
"Itu (peralatan) whole genome sequencing (WGS) yang tercanggih di Indonesia. Namanya Nouvasec dan hanya ada satu-satunya di Indonesia dan ada di Eijkman," ungkap Amin kepada IDN Times melalui pesan pendek, Selasa 18 Januari 2022.
3. Viral di media sosial
Di Twitter, sejumlah akun menjadi viral usai membahas pemindahan alat Eijkman. Salah satu akun menyebutkan protokol-protokol panduan penggunaan alat 3500xl sepenuhnya dilanggar.
Sebuah akun mencuitkan pemindahan alat sekuensing yang terbilang sensitif getaran dengan harga miliaran rupiah dilakukan tanpa prosedur, tanpa pengawalan vendor, dan disebut tanpa mendengarkan masukan dari pihak yang lebih mengerti.
Dalam sebuah video viral, pemindahan alat dilakukan hanya dengan menggunakan bubble wrap sederhana.
Baca Juga: Eks Kepala Eijkman: Biaya Pemindahan Alat ke Cibinong Butuh Rp7 Miliar