Ismail Fahmi, Pakar Media Sosial Pengembang Perpustakaan Digital
Twitter/@ismailfahmi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat Media Sosial Ismail Fahmi hari ini, Rabu (20/3) hadir sebagai pembicara dalam program talk show #MillennialsMemilih by IDN Times. Tema #MillennialsMemilih kali ini adalah Pilpres 2019: Menakar Popularitas dan Elektabilitas.
Ingin tahu lebih jauh siapa sosok Ismail Fahmi, kenalan, yuk.
Baca Juga: Pengaruh Media Sosial Terhadap Pilihan Millennial di Pilpres 2019
1. Lulusan ITB dan Belanda
Instagram.com/institutteknologibandungIsmail menuntaskan pendidikan strata satu (S1) di Institute Teknologi Bandung (ITB) Bandung, program studi Teknik Eleketro. Pria 38 tahun ini menempuh pendidikan di ITB sejak 1992 hingga 1997.
Selang enam tahun setelah menuntaskan pendidikan S1 nya, Ismail melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Universitas Groningen, Belanda. Ismail menempuh pendidikan S2 dan S3 pada 2003 hingga 2009 jurusan Information Science.
2. Tokoh di balik perkembangan perpustakaan digital
Editor’s picks
Twitter.com/@ismailfahmiIsmail adalah sosok di balik perkembangan perpustakaan digital di Indonesia. Sejak 2000 hingga 2003, dia menjadi inisiator dari Indonesia Digital Library Network (DLN) yang menjadi digital library network pertama di Indonesia.
Ismail juga berjasa mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL) dan mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB dan Digital Library ITB.
3. Founder PT Media Kernels Indonesia
Twitter.com/@ismailfahmiIsmail merupakan Founder PT Media Kernels Indonesia. Pria kelahiran Bojonegoro 4 Januari 1974 ini juga dikenal sebagai anak bangsa membanggakan yang mengembangkan Drone Empirit sejak 2009 di Amsterdam, Belanda, melalui Media Kernels Netherlands B.V.
Drone Empirit merupakan sebuah sistem yang berguna untuk memonitor dan menganalisa media sosial dan juga platform daring yang menggunakan teknologi big data sebagai basisnya. Drone Empirit dapat menyajikan peta Social Network Analysis terkait bagaimana hoaks berasal.
Baca Juga: Dubes Australia Ajak Masyarakat Lebih Bijak Memanfaatkan Media Sosial
Topik:
Berita Terkini Lainnya
