Kajian Mahkota: BLT Lebih Efektif Buat Kaum Disabilitas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyandang disabilitas masuk dalam daftar kelompok rentan yang perlu diperhatikan selama pandemik COVID-19. Stigma hingga diskriminasi, menjadi dua aspek yang memberatkan situasi penyandang disabilitas sepanjang pandemik COVID-19.
Penggerak Menuju Masyarakat Indonesia yang Kokoh dan Sejahtera (Mahkota) melakukan penelitian yang menunjukkan, selama masa pandemik COVID-19, Bantuan Langsung Tunai (BLT) menjadi bentuk bantuan yang paling berdampak signifikan bagi penyandang disabilitas.
"Bantuan tunai itu lebih berdampak daripada bentuk barang. Lebih cocok untuk kebutuhan mereka yang berbeda-beda," ujar Social Protection Specialist Mahkota, Sinta Satriana dalam webinar virtual hari ini, Kamis (12/8/2021).
1. BLT punya cakupan lebih tinggi untuk penyandang disabilitas
Sinta menjelaskan, selama pandemik COVID-19 beragam bantuan sosial diberikan untuk penyandang disabilitas. Yang paling tinggi bantuannya pada subsidi listrik, Bantuan Sosial Tunai/Bantuan Sosial Sembako dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
Ketiga bantuan ini juga dinilai memiliki cakupan yang paling tinggi untuk penyandang disabilitas. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) COVID-19 juga dianggap Mahkota meningkatkan cakupan perlindungan sosial bagi mereka.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas Ingin Vaksin Tapi Tak Punya KTP? Ini Caranya
2. BLT Dana Desa bantu jangkau penyandang disabilitas yang kerap terlewatkan
Editor’s picks
Mahkota juga menilai, BLT Dana Desa memungkinkan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk menjangkau warga yang membutuhkan, namun belum terjangkau program bantuan lainnya selama masa pandemik COVID-19.
Program ini, menurut Mahkota telah meningkatkan inklusi penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya yang kerap terlewatkan oleh program pusat.
"Untuk BLT Dana Desa, ini karena pihak desa banyak yang melihat kerentanan dan memahami perlunya penyandang disabilitas dimasukkan," ujar Sinta.
3. BLT dinilai lebih tepat sasaran
Mahkota juga beranggapan pemberian BLT lebih tepat dibanding dengan bantuan berupa barang. Sebab, itu berdampak langsung pada kaum disabilitas demi memperbaiki ekonominya di masa pandemik COVID-19.
"Banyak ketidaksesuaian bantuan ketika bentuk bantuan itu barang," ujar Sinta.
Baca Juga: Ada BLT Rp1,2 Juta, Pengusaha Warteg: Kami Tak Mau Berharap