Kalimantan Selatan Banjir, #PrayForKalSel Jadi Trending Twitter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tanda pagar (tagar) #PrayForKalSel menjadi trending topic di Twitter, menyusul pemberitaan bencana banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan pada Jumat (15/1/2021).
Sebanyak 319 ribu cuitan muncul di Twitter menggunakan #PrayForKalSel. Cuitan yang muncul umumnya mendoakan kondisi masyarakat di Kalimantan Selatan agar bencana lekas berlalu.
Baca Juga: [BREAKING] 42 Orang Meninggal Akibat Gempa Majene dan Mamuju
1. Ada juga #KalselJugaIndonesia di Twitter
Tak hanya tagar #PrayForKalsel, #KalselJugaIndonesia pun turut menjadi trending di Twitter. Hingga pukul 20.47 WIB, tercatat lebih dari 232 ribu cuitan dengan tagar #KalselJugaIndonesia di Twitter.
Beberapa warganet juga berbagi kabar terkini di Kalimantan Selatan menggunakan tagar tersebut.
"Kalimantan Selatan adalah kampung halamanku. Sudah 3 hari baik media dan pemerintah bersikap seolah tidak terjadi apa-apa di sini. Jangan hanya mengambil alam dan sumber daya kami dan mengjancurkan hutan kami, tapi lihat kami juga dan lakukan sesuatu, pak Presiden @jokowi," cuit salah satu netizen.
2. Tagar #PrayForSulbar juga menjadi trending
Editor’s picks
Tagar lain yang juga ramai di Twitter terkait dengan bencana alam di Indonesia adalah tagar #PrayforSulBar. Tagar ini ramai digunakan menyusul gempa bumi yang terjadi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.
Lebih dari 66 ribu cuitan muncul menggunakan tagar ini. Doa untuk keselamatan warga Sulawesi Barat dan pemulihan kondisi di sana pun ramai membanjiri Twitter.
3. Lebih dari 20 ribu orang terdampak banjir Kalimantan Selatan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan 21.990 jiwa terdampak bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, hingga Jumat (15/1/2021).
Banjir terjadi imbas hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap pada Minggu (3/1/2021) sekitar pukul 10.30 WITA.
Data tersebut dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021 pukul 11.40 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Laut melaporkan ketinggian permukaan air di lokasi hingga saat ini kisaran 150-200 sentimeter.
"Dari ketinggian tersebut, air merendam 6.346 unit rumah," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis pada Jumat (15/1/2021).
BPBD masih terus melakukan pendataan lima titik pengungsian bagi masyarakat.
Baca Juga: Basarnas: 2.600 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Kalsel