Kemenag: Kain Ihram Jemaah Haji Indonesia Bukan Buatan China

Kain tersebut buatan dalam negeri

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dinilai keliru oleh mantan Deputy Senior Bank Indonesia, Anwar Nasution karena membelikan kain ihram buatan China untuk jemaah haji Indonesia. Namun tudingan tersebut dibantah oleh PLT Direktur Pelayanan Haji dalam negeri, Haji Ramadhan Harisman.

Sosok yang juga menjadi direktur pengelolaan dana haji ini menyatakan jemaah haji laki-laki akan mendapatkan kain ihram. Namun Ramadhan mengakui kain yang akan didapatkan bukan dari Kementerian Agama.

1. Mendapat kain bukan dari Kemenag

Kemenag: Kain Ihram Jemaah Haji Indonesia Bukan Buatan ChinaANTARA FOTO/REUTERS/Zohra Bensemra

“Bukan dari Kementerian Agama,  melainkan dari Bank Penerima Setoran awal (BPS)  Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Sedang untuk jemaah perempuan, mereka mendapatkan mukena,” demikian tertulis dalam rilis resmi di website Kementerian Agama, Senin (12/9).

"Kain ihram untuk jemaah haji reguler dibuat sendiri oleh pengrajin dengan bahan berupa benang nomor 12S dari pabrik benang di dalam negeri," tegas Ramadhan.

Berdasarkan penjelasan yang dilansir Kemenag.go.id, benang nomor 12S merupakan benang yang biasa digunakan untuk pembuatan handuk. Kain ihram nantinya akan disablon dengan tulisan "Indonesia" berwarna hijau.

2. Kain buatan dalam negeri

Kemenag: Kain Ihram Jemaah Haji Indonesia Bukan Buatan ChinaANTARA FOTO/Zohra Bensemra

Ramadhan membantah isu yang beredar bahwa kain ihram yang diberikan kepada jemaah buatan dari China. Kain yang akan diberikan oleh pihak BPS ke jemaah reguler merupakan buatan dalam negeri.

"Tuduhan bahwa Kementerian Agama memberikan kain ihram buatan China kepada jemaah tidak sesuai fakta," kata Ramadhan.

Baca Juga: India Akan Contoh Sistem Haji Indonesia

3. Jemaah dapatkan kain batik

Kemenag: Kain Ihram Jemaah Haji Indonesia Bukan Buatan ChinaANTARA FOTO/Risky Andrianto

Jemaah haji asal Indonesia juga mendapatkan kain batik. Kain ini diberikan sebagai souvenir dari BPS BPIH. Nantinya Kain ihram, mukena, dan batik akan diberikan pada saat jemaah sudah melakukan pelunasan BPIH.

Tahun ini, Indonesia memberangkatkan lebih dari 200 ribu jemaah haji ke Arab Saudi. Pemberian souvenir yang merupakan buatan dalam negeri ini diharapkan dapat menghidupkan industri menengah ke bawah di Indonesia.

Baca Juga: Pemberangkatan Haji Dinilai Perlemah Rupiah, Ini Tanggapan Kemenag

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya