Kemenkes Fokus Periksa Kesehatan Sopir Bus Selama Arus Mudik 2019

Ini penting untuk mengurangi faktor risiko kecelakaan mudik

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 6.047 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) yang terdiri dari 923 Pos Kesehatan, 4.210 Puskesmas, 375 RS sekitar jalur Pantura, 144 RS Rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 188 Public Safety Center (PSC) 119. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu, yakni sebanyak 3.910.

Hal ini sebagai wujud Kemenkes menjalankan kewajiban untuk memastikan arus mudik dapat berjalan dengan baik dan mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan dan menciptakan mudik yang sehat, aman, dan selamat.

1. Menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan

Kemenkes Fokus Periksa Kesehatan Sopir Bus Selama Arus Mudik 2019ANTARA FOTO/Maulana Surya

“Salah satu fokus utama dukungan kesehatan yang diberikan Kemenkes pada mudik tahun ini adalah pemeriksaan kesehatan pengemudi, khususnya pengemudi angkutan umum," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo dalam Temu Media Kesiapan Sektor Kesehatan dalam Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2019 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (23/5) lalu.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi penting dilakukan untuk mengurangi faktor risiko kecelakaan di jalan raya saat melakukan perjalanan mudik lebaran.

Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan pada pengemudi yang memiliki jarak tempuh cukup lama setidaknya lebih dari empat jam atau mempunyai rute yang padat dan sering, seperti pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

“Kegiatan deteksi dini faktor risiko cedera akibat kecelakaan lalu lintas darat yang dilakukan berupa pemeriksaan tekanan darah, alkohol dalam darah melalui pernapasan, kadar amphetamine di urine dan kadar gula darah,” kata Bambang lagi.

Baca Juga: Tarif Tol Diskon 15 Persen Selama Mudik Lebaran, Catat Jadwalnya

2. Sosialisasi kesehatan untuk pengemudi bus

Kemenkes Fokus Periksa Kesehatan Sopir Bus Selama Arus Mudik 2019ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dilakukan pula sosialisasi kesehatan khususnya untuk manajemen PO bus dan pengemudinya. Sosialisasi ini dilakukan untuk selalu menanamkan perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Bambang menilai hal ini penting dalam upaya pencegahan faktor risiko kecelakaan di jalan raya khususnya dalam menghadapi arus mudik lebaran.

“Sehat fisik dan mental menjadi persyaratan dasar. Karena, menempuh perjalanan jauh, bisa jadi tak sesuai dengan rencana awal jadwal perjalanan yang diperkirakan sebelumnya,” kata Bambang.

3. Ajak masyarakat manfaatkan pos kesehatan

Kemenkes Fokus Periksa Kesehatan Sopir Bus Selama Arus Mudik 2019IDN Times/Helmi Shemi

Bambang mengharapkan masyarakat memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan dan pos kesehatan yang sudah disiapkan dengan baik.

“Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan pos kesehatan ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan nyaman. Demikian pula, petugas kesehatan akan dapat memberikan pelayanan dengan nyaman dan maksimal karena didukung dengan sarana, prasarana, peralatan dan perbekalan kesehatan yang memadai,” kata Bambang.

Pelayanan kesehatan yang diberikan di pos kesehatan ini berupa pengobatan umum, pelayanan kesehatan tradisional, pelayanan gawat darurat, dan pelayanan transportasi rujukan medis.

Selain itu, pos kesehatan juga memberikan pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan seperti penyediaan informasi kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah.

“Semoga fasilitas kesehatan di jalur mudik/balik ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya,” tambah Bambang.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya