Kenalkan Budaya Tradisonal Indonesia ke Eropa melalui Europalia Arts Festival

Persembahakn 4 kesenian di mata dunia

Jakarta, IDN Times - Perhelatan Europalia Arts Festival Indonesia telah berlangsng selama 80 hari dari 104 hari yang direncanakan. Pada momen tersebut, 195 acara dari 227 yang dijadwalkan telah digelar. 

1. Diikuti 8 negara termasuk Indonesia

Kenalkan Budaya Tradisonal Indonesia ke Eropa melalui Europalia Arts Festival IDN Times/Margith Juita Damanik

Indonesia mendapat kesempatan sebagai negara tamu ke-19 untuk menunjukan eksistensi seni yang ada di Indonesia di hadapan tujuh negara. Yakni Indonesia, Belgia, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Austria dan Polandia.

Dalam pameran dan penampilanya, Indonesia dengan bangga membawa seni rupa, seni pertunjukan, seni musik, sastra dan film serta komik dan warisan budaya lainnya. 

Baca juga: Dewan Kesenian Surabaya Akan Dipindahkan ke Hi Tech Mall

2. Momen 'unjuk gigi' untuk Indonesia

Kenalkan Budaya Tradisonal Indonesia ke Eropa melalui Europalia Arts Festival IDN Times/Margith Juita Damanik

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan sudah waktunya membahas manfaat yang dapat di bawa dari Europalia.
"Ini saatnya membawa manfaat untuk Indonesia," katanya di Gedung A, Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta Kamis (28/12).

Baca juga: 9 Boneka Tradisional Jepang Ini Punya Bentuk yang Menyeramkan!

3. Kembali ke tradisional

Kenalkan Budaya Tradisonal Indonesia ke Eropa melalui Europalia Arts Festival eljohnnews.com

Salmurgianto, kurator seni pertunjukan mengatakan beberapa penampilan memang sengaja dibuat tradisional karena ada alasannya. “Tradisi adalah akar,” kata Salmurgianto.

Oleh karena itu, ia dan timnya menginginkan agar sejauh apapun perkembangan seni pertunjukan yang ada, namun tidak melupakan darimana seni itu muncul. Yakni budaya dan tradisi.

Sebagian besar acara dan seniman Europalia Arts Festival Indonesia terbagi dalam beberapa bidang seni pertunjukan dan seni musik.

Karya yang ditampilkan memperlihatkan keanekaragaman Indonesia mulai dari tradisi, hingga kontemporer. Seni pertunjukan salah satunya membawakan tarian. Misalnya, Saman Gayo Lues dan Topeng Losari.

Kontemporer seperti Tomorrow as Purposed dan Solo Intervention karya dari Melati Suryodarmo dan The Rumors karya dari Mugiyono Kasido.

Hal yang menarik adalah, banyak penampilan dikembalikan atas dasar tradisi. Misalnya trilogi Salt-Cry Jailo-Balabala karya dari Eko Supriyanto, atau juga G.H.U.L.U.R (Moh. Hariyanto), Lengger Laut (Otniel Tasman),  dan Medium Rianto), Rantau Berbisik (Ery Mefri, Nan Jombang) dan masih banyak lainnya.

Baca juga: 9 Permainan Tradisional Asal Jepang Ini Unik Banget dan Kreatif

4. Gamelan lebih terkenal di luar negeri 

Kenalkan Budaya Tradisonal Indonesia ke Eropa melalui Europalia Arts Festival marketeers.com

Nyak Ina Raseuki, kurator seni musik berbagi pengalamannya selama 80 hari ikut serta dalam Europalia Arts Festival Indonesia.

Baginya masyarakat Eropa tidak banyak mengetahui mengenai musik yang ada di Indonesia. Umumnya pengetahuan mereka soal musik Indonesia hanya sebatas gamelan dan itupun gamelan Jawa. Padahal Indonesia sendiri masih memiliki beragam jenis gamelan lainnya.

Nyak Ina dan rekan-rekan seniman musik lainnya, hadir dan memberikan suguhan yang relatif baru bagi masyarakat eropa mengenai musik yang ada di Indonesia.

Baca juga: 21 Alasan Sahih Kamu Kudu Mulai Berkesenian Selagi Muda

Kenalkan Budaya Tradisonal Indonesia ke Eropa melalui Europalia Arts Festival artsactive.org.uk

Nyak Ina juga mengatakan Indonesia dan dunia hidup ibaratkan dalam sebuah bidang musik yang  terkotak-kotak.

“Kita itu seperti di kotak sendiri. Ada kotak Jazz, pop, populer. Bagaimana kita sendiri memahami satu sama lainnya, itu yang penting,” kata Nyak Ina. 

Sebagaimana diketahui, Europalia merupakan sebuah festival budaya Internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali mempersembahkan cultural heritage.

Dengan tujuan untuk mendekatkan dan menguatkan hubungan antara Belgia dan Eropa juga dengan negara tamu terpilih melalui diplomasi budaya.

Baca juga: Balada Topeng Muludan, Kesenian Tradisional yang Tergilas Zaman

Topik:

Berita Terkini Lainnya