KNKT: Sinyal CVR JT 610 Mati Sejak Dua Hari Lalu

Seharusnya sinyal bisa bertahan hingga 30 hari

Jakarta, IDN Times - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan, sinyal Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT 610 mati sejak dua hari lalu.  

CVR merupakan subinstrumen black box yang merekam semua pembicaraan dari kokpit pesawat terbang, apakah kepada petugas menara kendali penerbangan, atau sesama pilot, atau orang lain yang sedang ada di kokpit dan berbicara melalui head set. 

1. Sinyal sudah tak lagi terdengar

KNKT: Sinyal CVR JT 610 Mati Sejak Dua Hari LaluANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Soerjanto mengatakan, pihak KNKT sudah tak lagi mendengar sinyal CVR milik Lion Air JT 610. 

“Ya sekarang pun kami sudah tidak mendengar sinyalnya. Jadi dengan metode apapun akan mencari CVR itu,” katanya seperti dikutip Antara, Senin (5/11). 

2. Hilang sejak 2 hari lalu

KNKT: Sinyal CVR JT 610 Mati Sejak Dua Hari LaluANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Menurut Soerjanto, sinyal CVR itu hilang sejak dua hari yang lalu. 

Ia mengatakan, seharusnya sinyal bisa bertahan hingga 30 hari dan ia mengaku tidak mengetahui penyebab sinyal tersebut mati. 

“Saya tidak tahu. Saya tanya ke pabriknya ini tidak pernah terjadi,” ungkapnya. 

3. Tetap yakin temukan CVR

KNKT: Sinyal CVR JT 610 Mati Sejak Dua Hari LaluANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Meski demikian, Soerjanto dan timnya bersikeras akan menemukan CVR dengan cara apapun sebagai salah satu kunci investigasi agar mengetahui penyebab kecelakaan penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang ini. 

“Saya enggak mau kalau CVR enggak ditemukan. Saya maunya berusaha, kesulitan itu saya enggak anggap itu. Saya anggapnya tantangan,” katanya. 

Diberitakan sebelumnya, KNKT telah berhasil mengunduh data yang ada pada salah satu bagian black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610, yakni Flight Data Recorder (FDR).   

Data-data tersebut berisi kecepatan pesawat, ketinggian pesawat, putaran temperatur, posisi kendali penerbangan (flight control), kemudi pesawat di cockpit dan bidang-bidang kemudi di pesawat. 

Soerjanto mengatakan dalam kotak hitam itu berisi 69 jam penerbangan dengan 19 penerbangan.  

Baca Juga: Miris, Alfiani Belum Pernah Pulang Sejak Jadi Pramugari Lion Air

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya