Mau Berhenti Merokok? Ramadan Ini Momentumnya

Berhenti merokok, sekarang!

Mau Berhenti Merokok? Ramadan Ini Momentumnya

Jakarta, IDN Times - Fakta merokok dapat membahayakan tubuh bukan fakta baru bagi masyarakat Indonesia. Namun masih saja banyak orang yang melakukannya.

"Kecanduan rokok, sebagaimana bentuk kecanduan narkotika yang lain, merupakan salah satu gangguan jiwa," kata dr Adhi Nurhidayat SpKJ, Direktur Eksekutif Indonesia Neuroscience Institute dalam Diskusi Publik "Rokok dan Puasa, Murahnya Harga Rokok".

1. Nikotin yang bikin kecanduan

Mau Berhenti Merokok? Ramadan Ini Momentumnyahttp://www.psypost.org

Kadar nikotin yang terkandung dalam rokok tergolong tinggi dan membuat orang kecanduan. "Nikotin yang dikandung rokok itu sama persis dengan narkoba lainnya. Tingkat kecanduannya nomor tiga setelah heroin dan kokain," kata Adhi seperti dilansir dari Antara.

Dalam diskusi publik yang diadakan Senin (28/5), ahli psikiatri RSJ Soeharto Heerdjan itu mengatakan bahwa ternyata tingkat kecanduan nikotin lebih tinggi dari pada sabu-sabu, ganja, dan segala macam narkoba lain.

2. Merokok itu sama dengan narkoba

Mau Berhenti Merokok? Ramadan Ini Momentumnyahttps://www.guardyourhealth.com

Adhi mengatakan bahwa narkotika dan bahan adiktif sendiri terdiri atas dua jenis. Jenis yang pertama adalah jenis yang legal dan jenis kefua jenis yang ilegal. Rokok sendiri merupakan jenis narkotika dan zat adiktif yang legal.

"Meskipun legal, tetap saja disebut narkoba, termasuk rokok," kata Adhi. "Masalahnya banyak masyarakat yang tidak tahu kalau rokok termasuk narkoba sehingga perilaku merokok dianggap normal," tambahnya.

3. Butuh niat tinggi untuk berhenti merokok

Mau Berhenti Merokok? Ramadan Ini Momentumnyaall-free-download.com

Tingkat kecanduan yang tinggi yang dimiliki rokok menurut Adhi membuat sulit bagi perokok untuk berhenti mengonsumsi rokok. Adhi mengatakan perlu ada niat yang tinggi bagi seorang pecandu rokok untuk berhenti merokok.

Bahaya nikotin pada rokok yang sama berbahayanya dengan zat adiktif dan narkotika lain seharusnya menjadi alarm tanda bahaya pada perokok. "Puasa dapat menjadi momentum spiritual setiap pribadi untuk menghentikan ketergantungan terhadap rokok," kata Adhi.

Topik:

Berita Terkini Lainnya