Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di Indonesia

Perempuan kece pekerja keras

Jakarta, IDN Times - Dunia periklanan Indonesia menerima warna baru. Januari 2019 mendatang, dunia periklanan di Tanah Air akan kedatang CEO wanita pertama dan termuda dalam sejarah.

Maya Watono dipercaya sebagai Country CEO dari Dentsu Aegis Network (DAN) Indonesia. Maya akan memimpin perusahaan periklanan terbesar di Indonesia itu mulai awal 2019.

Maya merupakan sosok pekerja keras yang terbiasa punya goals dalam kehidupannya. Yuk kenalan sama ibu tiga anak yang luar biasa ini.

Baca Juga: Aktivis Pro Perempuan Tagih RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Disahkan

1. Terbiasa punya goal dalam tiap aktivitasnya

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Ditemui di Menara Sentraya, Jakarta Selatan, Kamis (13/12) pagi, Maya bercerita ia merupakan sosok yang terbiasa memiliki goal atau tujuan dalam aktivitas yang dijalaninya. Goal itu yang kerap menjadi motivasi dia saat bekerja.

"Sebenarnya saya setiap tahun mau selalu punya goal. Jadi memang kalau kita sudah capai di satu titik, lalu apa capaian selanjutnya. Gak hanya di pekerjaan sih, di kehidupan pribadi juga seperti itu," kata dia.

2. Maya berharap bisa jadi warna baru bagi industri iklan

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Salah satu alasan Maya menerima tawaran menjadi Country CEO DAN Indonesia adalah, keinginannya menjadi warna baru bagi industri periklanan di Indonesia.

"Saya melihat dari sisi keuntungannya. Bukan soal untuk saya pribadi. Tapi keuntungannya semoga industri periklanan punya warna baru dengan hadirnya saya," ujar dia.

3. Maya tak langsung menerima tawaran DAN Indonesia

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Maya bercerita saat pertama kali ia mendapat tawaran sebagai Country CEO DAN Indonesia. Ia tak langsung menerima. "Butuh waktu beberapa bulan (sebelum menerima)," kata dia.

Maya sempat mempertimbangkan berbagai macam hal. Namun, per Januari 2019 ia akan resmi memimpin DAN Indonesia. "Saya tahu kesulitan nya. Saya tahu kondisi nya. Saya tahu tantangan nya," kata dia.

4. Tak pandang usia dan gender sebagai hambatan

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Alih-alih memandang gender dan usia sebagai tantangan, Maya malah merasa dua hal itu adalah aset yang menguntungkan. "Itu aset kita. Kita gunakan untuk keuntungan kita."

"Saya tidak pernah melihat itu sebagai tantangan, ya. Jadi mungkin kalau kita melihat umur dan gender sebagai tantangan mungkin itu akan menjadi tantangan, gitu. Tapi bagi saya umur itu bukan tantangan, gender juga bukan tantangan," lanjut Maya.

Bagi Maya kunci dari persoalan usia dan gender adalah rasa saling menghirmati yang harus dimiliki semua orang.

5. Mengalahkan Filipina dan Thailand

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Pada konferensi Ad Asia 2017, Maya memimpin Indonesia yang dibantu Kementerian Pariwisata menangkan bidding melawan Thailand dan Filipina. Dalam kesempatan itu, ia presentasi yang berhasil dinobatkan sebagai juara.

Saat Thailand bidding dengan menjual destinasi dan budaya serta Filipina menjual keseruan yang ada di negaranya, Maya menjual pengalaman tak biasa yang ada di Indonesia. Saat itu, dia membawa 300 angklung dari Indonesia dan mengajak orang-orang memainkan bersama.

Bukan menjual musik khas Sunda, Maya malah menitikberatkan pada semangat gotong-royong yang ada di Indonesia. Lewat idenya, Maya membawa Indonesia unggul atas Thailand dan Filipina.

6. Memegang teguh prinsip gotong-royong

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Maya merupakan sosok perempuan yang percaya dan memegang teguh prinsip gotong-royong yang menjadi budaya bangsa Indonesia. Hal ini juga yang menurutnya akan diterapkan menjadi budaya DAN Indonesia selama dia menjabat sebagai country CEO DAN Indonesia.

"Semangat gotong-royong dan colaborative itu yang dibangun," kata Maya. Hal ini juga yang dibawa Maya saat mengikuti Konferensi Ad Asia 2017 di Vietnam.

7. Menurut Maya kalau kita bekerja dengan baik, orang tak akan bertanya kamu siapa?

Maya Watono, CEO Periklanan Perempuan Pertama dan Termuda di IndonesiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Berasal dari keluarga terpandang, Maya tak pernah 'menjual' nama besar ayahnya. Puteri dari Adji Watono ini merasa kerja keras yang dapat membuat orang menduduki posisi di atas.

"Kalau kita kerja baik, kerja keras, work smart, orang gak punya alasan buat tanya who are you?" kata Maya.

Hal ini juga yang membuat Maya selama ini memilih bekerja cerdas dan kerja keras tanpa sekadar mengandalkan nama besar sang ayah.

Baca Juga: Pers dan Perempuan: Memerangi Stereotip Kaum Hawa Lewat Media Massa

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya