Mendikbud Nadiem Sebut Risiko Anak Terpapar COVID-19 Rendah

Paparan Mendikbud berdasarkan temuan Kemendikbud

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan peserta didik punya risiko terinfeksi COVID-19 lebih rendah. Hal ini senada dengan hasil riset yang menunjukkan peserta didik dalam kelompok usia 3-30 tahun memiliki risiko terpapar virus COVID-19 lebih rendah dibanding kelompok usia lainnya.

"Hasil riset menunjukkan risiko terinfeksi COVID-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil," ujar Mendikbud Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR pada Kamis (18/3/2021) seperti dikutip dari ANTARA.

1. Risiko anak-anak terbilang rendah menurut temuan Mendikbud

Mendikbud Nadiem Sebut Risiko Anak Terpapar COVID-19 RendahKunjungan Mendikbud Nadiem Anwar Makarin dan Ibu Mendikbud Franka Makarim ke TPA Mekar Asih KM "0" (Dok. Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud)

Menurut Mendikbud Nadiem, dalam riset global ditemukan bahwa anak yang terinfeksi COVID-19 punya risiko yang lebih ringan. Selain itu, transmisi pada anak justru bukan di sekolah, namun di antara dewasa dan anak.

Nadiem mengatakan, anak-anak justru rentan terpapar dari orang dewasa. "Jadi bukan pada saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, melainkan transmisi pada anak lebih banyak terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas," ujar Mendikbud lagi.

Baca Juga: Jokowi: Vaksinasi Guru Jadi Prioritas agar Bisa Ada Sekolah Tatap Muka

2. Pendidik dan tenaga pendidik punya risiko lebih tinggi

Mendikbud Nadiem Sebut Risiko Anak Terpapar COVID-19 RendahIlustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Nadiem menyebutkan, peserta didik dan pendidik yang berada dalam kelimpok usia 31 -59 tahun punya faktor risiko yang lebih tinggi terhadap COVID-19. Hal ini juga berlaku bagi yang berusia di atas 60 tahun.

"Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kerentanan tertinggi terhadap COVID-19," ujar Nadiem dalam Raker dengan Komisi X DPR.

3. Kemendikbud upayakan akselerasi pembelajaran tatap muka

Mendikbud Nadiem Sebut Risiko Anak Terpapar COVID-19 RendahIlustrasi aktivitas di sekolah. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Kemendikbud menyadari bahwa pendidik dan tenaga kependidikan adalah pihak yang dianggap membutuhkan perlindungan dalam upaya akselerasi pembelajaran tatap muka.

Menurut Nadiem, Indonesia terbilang terlambat menerapkan pembelajaran tatap muka mengingat Indonesia menjadi satu dari empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan tatap muka secara utuh.

Penerapan protokol kesehatan yang ketata dan disiplin akan dilakukan dalam rangka akselerasi tatap muka. Bahkan, Kemendikbud telah menyediakan vaksinasi bagi tenaga kependidikan dan pendidik.

Meski demikian, Kemendikbud menegaskan, orang tua atau wali dapat tetap memilih apakah anaknya akan diizinkan mengikuti pembelajaran tatap muka atau tidak di masa pandemik COVID-19 ini.

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Mendikbud Apresiasi Pengorbanan Guru saat Pandemik

Topik:

  • Margith Juita Damanik
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya