Mengenang G30S/PKI, Peristiwa Kelam Sejarah Bangsa Indonesia

Peringatan 55 tahun G30S/PKI

Jakarta, IDN Times - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal dengan peristiwa sejarah G30S/PKI terjadi hari ini, atau 55 tahun yang lalu. Indonesia kembali mengenang salah satu peristiwa besar dalam sejarah di tanah air itu.

Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat dibunuh secara sadis dalam peristiwa ini. Peristiwa ini terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965.

Berikut sejarahnya.

1. Sejarah singkat Gerakan 30 September 1965

Mengenang G30S/PKI, Peristiwa Kelam Sejarah Bangsa IndonesiaPatung Pahlawan Revolusi yang berada di Museum Pancasila Sakti/Lubang Buaya yang berada di Jakarta Timur (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Peristiwa G30S/PKI dikenal sebagai gerakan yang kala itu disebut bertujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno. Tak hanya itu, gerakan ini disebut-sebut sebagai gerakan untuk mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

Kala itu, tragedi G30S/PKI dipimpin Ketua PKI DN Aidit. Peristiwa ini terjadi pada malam hari, bahkan tepatnya saat pergantian hari.

PKI berdiri pada 23 Mei 1920, dan diketahui pernah melakukan pemberontakan lain sebelum G30S/PKI. Pada 1948 misalnya, partai ini pernah melakukan pemberontakan di Madiun, Jawa Timur.

Baca Juga: Misteri Sosok Sukendro dan CIA di Balik Peristiwa G30S/PKI

2. Penculikan dan pembunuhan tujuh jenderal TNI Angkatan Darat

Mengenang G30S/PKI, Peristiwa Kelam Sejarah Bangsa IndonesiaMuseum Lubang Buaya di Jakarta Timur (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Gerakan ini mengincar sejumlah perwira tinggi TNI AD. Tiga di antara enam jenderal yang menjadi target pembunuhan dilakukan di kediamannya. Sisanya diculik dan mengalami penyiksaan di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Pasukan pengawal Presiden Sukarno yang biasa disebut Cakrabirawa dimanfaatkan PKI, yang pergerakannya dalam hal ini dipimpin perwira AD Letkol Untung.

Pasukan Cakrabirawa diperintahkan untuk menangkap sejumlah jenderal dalam keadaan hidup ataupun mati. Ada tujuh orang jenderal yang gugur dalam peristiwa tersebut, antara lain:

1. Letjen Ahmad Yani (Kastaf Komando AD)
2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri)
3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri)
4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri)
5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri)
6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)
7. Lettu CZI Pierre Andreas Tendean (ajudan Jendral Nasution).

Jenazah dari ketujuh jenderal dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya.

3. Yang terjadi setelah peristiwa G30S/PKI

Mengenang G30S/PKI, Peristiwa Kelam Sejarah Bangsa IndonesiaWIkipedia/Chris Woodrich

Setelah peristiwa kelam itu terjadi, Presiden Sukarno didesak untuk membubarkan PKI. Sukarno lantas meminta Mayjen Soeharto untuk membersihkan seluruh unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.

PKI kemudian dinyatakan sebagai pihak yang berada di balik gerakan tersebut. Penangkapan besar-besaran terjadi. Siapa pun yang tercatat sebagai anggota PKI ditangkap. Bahkan, orang-orang yang dianggap atau diduga sebagai simpatisan atau terkait PKI turut ditangkap.

Tak hanya penangkapan besar-besaran, peristiwa kelam Indonesia ini disebut-sebut menewaskan ratusan ribu orang. Terjadi tak hanya di ibu kota, namun juga di seluruh wilayah tanah air.

Baca Juga: Korban G30S PKI, Kata-kata Terakhir Ahmad Yani saat Meregang Nyawa

Itulah sejarah mengenai Peristiwa Gerakan 30 September 1965, semoga dengan mengenang peristiwa ini kita sebagai bangsa Indonesia selalu bersyukur dan negeri kita senantiasa di lindungi oleh Tuhan yang Maha Kuasa.

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Bella Manoban
  • Dwifantya Aquina
  • Stella Azasya
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya