Menristekdikti Sebut Penerimaan Mahasiswa Baru 2019 Terbaik

Terbaik sepanjang sejarah nih katanya

Jakarta, IDN Times - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir menyebutkan sistem Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 merupakan yang terbaik sepanjang sejarah Indonesia.

Hal ini disampaikan Nasir dalam konferensi pers pengumuman hasil SBMPTN 2019 di gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Senayan, Jakarta Pusat.

1. Terbaik sepanjang sejarah Indonesia

Menristekdikti Sebut Penerimaan Mahasiswa Baru 2019 TerbaikIDN Times/Margith Juita Damanik

Nasir menyebutkan sistem UTBK dan SBMPTN yang diterapkan pada 2019 menjadi yang terbaik sepanjang sejarah. Isu kecurangan dan problematika dirasa sangat minim dengan sistem yang kini ada.

"Sepanjang sejarah di Indonesia di sistem penerimaan mahasiswa baru, ini yang tidak pernah terjadi problem dan kecurangan, baru kali ini," kata Nasir. "UTBK itu adalah jalur seleksi yang terbaik," lanjutnya.

Baca Juga: Ini 10 Kampus Paling Diminati di 2019: UI, UGM, dan ITB Tidak Masuk!

2. Meminimalisir pergerakan massa

Menristekdikti Sebut Penerimaan Mahasiswa Baru 2019 Terbaikpixabay.com/Free-Photos

Nasir menjelaskan, dari tahun ke tahun, tiap masa ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri, kemacetan luar biasa pasti terasa di sekitar kampus.

Hal ini menurutnya tidak lagi dirasakan dengan sistem ujian online yang dilakukan saat ini. "Ujian tidak perlu melakukan pergerakan massa yang besar, tapi bisa dilakukan dengan baik maka dengan UTBK," kata Nasir. "Mengurangi pergerakan massa yg begitu besar," lanjut dia.

3. Sistem lebih terbuka dan rasional

Menristekdikti Sebut Penerimaan Mahasiswa Baru 2019 TerbaikIDN Times/Margith Juita Damanik

Sistem SBMPTN dan UTBK yang berlaku di 2019, menurut Nasir bersifat lebih terbuka. Peserta mengetahui lebih dulu nilai yang sudah dicapainya lewat UTBK lalu kemudian dapat mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi Negeri.

Sistem ini menurut Menristekdikti membuat peserta menjadi lebih rasional untuk memilih universitas dan jurusan yang akan dimasukinya.

Hal ini dirasa mengurangi banyaknya peserta yang kalah bersaing karena memilih jurusan dan universitas yang salah.

Baca Juga: Menristekdikti: Sebanyak 168 Ribu Pendaftar SBMPTN Diterima!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya