Millennial, Lakukan 3 Hal Ini untuk Perangi Hoax

Yuk, selamatkan millennial dari hoax

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo atau akrab disapa Stanley membeberkan fakta menarik, bahwa 95 persen informasi kesehatan yang tersebar lewat Whatsapp adalah hoax. Tak hanya informasi kesehatan, isu lain yang tersebar melalui Whatsapp juga banyak berita bohong alias hoax.

Stanley yakin, generasi millennial bisa menjadi kelompok yang dapat membantu memerangi hoax yang bertebaran di masyarakat. 

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan millennial untuk memerangi hoax.

Baca Juga: Ketua Dewan Pers: 95 Persen Informasi Kesehatan di Whatsapp Hoax

1. Melapor ke kelompok anti hoax

Millennial, Lakukan 3 Hal Ini untuk Perangi HoaxHumas BNPB

Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebenarnya dapat melindungi masyarakat dari serangan hoax. Hal yang perlu dilakukan masyarakat, termasuk millennial adalah melaporkan informasi yang diterima ke kelompok-kelompok anti hoax untuk dibantu memverifikasi.

"Masyarakat bisa melaporkan. Coba cari masyarakat anti fitnah Indonesia atau Mafindo," kata Stanley. 

"Bisa dikirim ke sana, nanti akan ada sejumlah orang yang bantu verifikasi (berita tersebut) hoax atau tidak," dia menambahkan.

2. Melapor ke Kementerian Kominfo

Millennial, Lakukan 3 Hal Ini untuk Perangi HoaxIDN Times/Fitang Budhi Adhitya

Hal lain yang dapat dilakukan masyarakat untuk memerang hoax adalah melapor kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemenkominfo diharapkan dapat mengambil langkah lanjutan terhadap laporan yang masuk.

"Capture. Sampaikan kepada Kemenkominfo," kata Stanley. "Nanti bisa diblokir," dia menambahkan. 

Satu contoh berita yang bisa dikategorikan hoax adalah berita yang tidak jelas sumbernya. 

3. Berkomunikasi dengan tim cyber crime kepolisian

Millennial, Lakukan 3 Hal Ini untuk Perangi HoaxIDN Times/Sukma Shakti

Cara lain yang bisa dilakukan millennial,terutama pengguna internet aktif, untuk memerangi hoax yakni berkomunikasi dengan tim cyber crime kepolisian.

"Yang bisa mengungkapkan kejahatan," ucap Stanley.

Langkah ini perlu dilakukan, kata Ketua Dewan Pers tersebut, untuk membantu millennial melancarkan langkah memerangi berita bohong alias hoax

4. Aktif sebagai fact checker

Millennial, Lakukan 3 Hal Ini untuk Perangi HoaxIDN Times/Sukma Shakti

Salah satu guna millennial berbaur dengan kepolisian bidang cyber crime dan kelompok-kelompok anti hoax, menurut Stanley, untuk mendapatkan verifikasi dari informasi yang didapatkan. 

"Jadi apa yang mereka bantah kita sebarkanluaskan juga ke lingkungan millennial," kata Stanley.

Menurut dia, jika semua millennial yang aktif mau jadi fact checker, menjalankan fungsi clearing house, maka generasi millennial bisa diselamatkan lebih banyak.

Baca Juga: 2 Pria Dibakar Hidup-Hidup Akibat Hoax yang Beredar di WhatsApp

Topik:

  • Sunariyah
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya