Nadiem Makarim Sebut Calistung Bukan Hal Terpenting dalam Pendidikan

Nadiem mendorong prinsip belajar dari bermain

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyampaikan pengajaran yang diterapkan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD seharusnya menggunakan prinsip belajar dari bermain. Hal itu disampaikan Nadiem mengomentari usulan penghapusan praktik baca, tulis, hitung di PAUD.

"Bukan hanya masalah apa yang dihapuskan apa tidak dihapuskan. Filsafatnya dulu didalami," kata Nadiem saat menghadiri Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2019 di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (18/11).

"Jadi yang penting itu bukan harus cepat ngitung, cepat nulis, cepat membaca. Bukan itu yang terpenting. Yang penting kesenangan itu murid berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas sekolah," sambung Nadiem dalam acara yang dihadirinya bersama dengan istri Wakil Presiden Wuri Estu Handayani Maruf Amin.

1. Wacana calistung tidak perlu diatur

Nadiem Makarim Sebut Calistung Bukan Hal Terpenting dalam PendidikanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat ditemui usai penyerahan Apresiasi Bunda PAUD Nasional pada Senin (18/11) mengaku salut dengan Bunda PAUD (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Menyoal wacana baca, tulis, hitung (calistung) dihapuskan dari PAUD, Nadiem menyesalkan calistung malah jadi fokus utama di PAUD demi mengejar "tuntutan" standar memasuki jenjang sekolah dasar (SD).

Meski demikian Nadiem mengatakan tidak semua hal harus diatur. "Kalau ada murid-murid yang memang sudah siap dan ingin belajar calistung itu sebenarnya menurut saya ga ada masalahnya," sambungnya.

Baca Juga: Raker Perdana dengan DPR, Nadiem Makarim Sampaikan 5 Hal Ini

2. Paradigma untuk pendidikan di SD dan PAUD harus disesuaikan

Nadiem Makarim Sebut Calistung Bukan Hal Terpenting dalam PendidikanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim memberikan sambutan dalam acara Apresiasi Bunda PAUD Nasional 2019 Senin (18/11) (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Dengan begitu, Nadiem mengatakan paradigma yang harus diubah bukan hanya tentang strategi di jenjang PAUD tapi juga jenjang SD. "Paradigmanya harus kita implementasi di SD juga biar dia jemput bola searah, satu strategi gitu," kata Nadiem ditemui usai acara.

Pendidikan usia dini yang dikemas dalam sistem belajar dari bermain harus diadaptasi di kedua jenjang pendidikan itu. Dia mengatakan target utama dari pendidikan anak usia dini ialah mencapai kecintaan baik, belajar, bermain, hingga kecintaan dengan teman di kelas.

"Makanya itu keselarasann strategi kurikulum maupun ekspektasi guru pada anak penting di semua jenjang," lanjut dia.

3. Menurut Nadiem, PAUD bukan sekadar instansi penitipan anak

Nadiem Makarim Sebut Calistung Bukan Hal Terpenting dalam PendidikanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat ditemui usai penyerahan Apresiasi Bunda PAUD Nasional pada Senin (18/11) mengaku salut dengan Bunda PAUD (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Nadiem menekankan PAUD bukan sekadar instansi untuk menitipkan anak. PAUD merupakan tempat anak belajar dari bermain. Konsep tersebut, menurut Nadiem, menjadi pembentuk anak-anak.

"Cara berkolaborasi, cara menemukan kreativitas, dan dia jadi cinta sekolah, cinta belajar," papar Nadiem soal apa yang bisa dibentuk dari proses belajar dari bermain. 

Baca Juga: Dengarkan Keluhan Kepala Sekolah di Pasuruan, Begini Janji Nadiem

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya