Pemuka Agama Timika Minta Konflik di Intan Jaya Papua Segera Diakhiri

Khwatir korban semakin banyak dan menyasar masyarakat sipil

Jakarta, IDN Times - Pemuka agama di Timikia, Papua yang juga menjabat sebagai Administratur Keuskupan Timika, Pastor Marthen Kuayo Pr, meminta seluruh pihak yang terlibat mengakhiri konflik bersenjata yang terjadi di Kabupten Intan Jaya, Provinsi Papua.

"Kami dari gereja mengajak pemerintah dalam hal ini aparat TNI dan Polri maupun pihak TPN-OPN untuk mengambil langkah-langkah berdialog untuk mengakhiri konflik di Intan Jaya," ujar Marthen seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (17/2/2021).

Baca Juga: TNI-Polri Tembak Mati Tiga Anggota KKSB di Intan Jaya Papua

1. Marthen khawatir jumlah korban akan terus bertambah

Pemuka Agama Timika Minta Konflik di Intan Jaya Papua Segera DiakhiriDok.IDN Times/Istimewa

Pastor Marthen menyebutkan, korban akan terus bertambah jika situasi tidak kunjung membaik. "Kalau situasinya tetap seperti ini, maka sudah pasti korban akan terus berjatuhan dari kedua belah pihak," ujar Marthen.

Dia khawatir, jika konflik bersenjata antara aparat TNI-Polri dan pihak TPN-OPM tak kunjung berakhir dan terus berkepanjangan, warga masyarakat yang akan menjadi korban.

TPN-OPN dinamakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh Polri dan disebut Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) oleh TNI.

2. Warga sudah mulai mengungsi untuk mengamankan diri

Pemuka Agama Timika Minta Konflik di Intan Jaya Papua Segera DiakhiriIlustrasi anak-anak (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Marthen berharap, ada pihak netral yang bisa membantu menengahi masalah yang terjadi di Intan Jaya. Bisa jadi dari tokoh masyarakat atau pihak gereja.

Harapan Marthen agar situasi konflik tidak semakin berkepanjangan. Marthen menyebutkan, sejumlah warga sudah mengungsi mengamankan diri.

"Masyarakat mengungsi ke mana-mana, belum lagi nasib anak-anak yang harusnya mereka sekolah untuk membangun masa depan yang lebih baik, sekarang semuanya menjadi tidak jelas," ujar Marthen.

3. Lebih dari 600 warga mengungsi ke pastoran dan Gereja Katolik

Pemuka Agama Timika Minta Konflik di Intan Jaya Papua Segera DiakhiriIlustrasi Baju Adat Irian, Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Dilansir ANTARA, laporan Pastor Paroki Bilogai, Intan Jaya, Pastor Yunus Rahangiar Pr, ada lebih dari 600 jiwa warga dari Desa Bilogai, Kumlagupa, dan Puyagiya sudah mengungsi.

Warga disebut mengungsi ke rumah Pastoran dan Gereja Katolik Bilogai. Warga mengungsi sejak peristiwa penembakan pemilik kios di Sugapa, Ramli, oleh diduga KKB pada Senin (8/2/2021).

Baca Juga: Penembakan Warga Sipil Kembali Terjadi di Intan Jaya, Ini Kronologinya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya