Penyelam Pencari Korban KM Sinar Bangun adalah Penemu AirAsia

Mengaku sedih saat membantu mencari korban

Jakarta, IDN Times - Pencarian korban dan kapal KM Sinar Bangun terus dilakukan. Pekan lalu titik terang yang menunjukkan kemungkinan keneradaan kapal ditemukan. KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada Senin (18/6) dua pekan lalu.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari basarnas, TNI AL, dan kepolisian diturunkan. Termasuk di dalamnya tim Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib).

Boflen Sirait selaku instruktur selam dari YonTaifib juga turut serta melakukan penyelaman membantu tim SAR. Boflen bersama 12 penyelam YonTaifib lainnya melakukan penyelaman di salah satu dari tiga titik penyelaman yang sudah ditentukan.

1. Penemu pesawat AirAsia yang hilang

Penyelam Pencari Korban KM Sinar Bangun adalah Penemu AirAsiaIDN Times/Margith Damanik

Boflen tergolong penyelam senior dan berpengalaman. Boflen menjadi salah satu orang yang bergabung dalam tim yang turut mencari bangkai pesawat AirAsia yang tenggelam di perairan Kalimantan.

"Sudah 32 tahun di penyelaman. Sudah dari mana-mana untuk pencarian korban," kata Boflen. Dalam pencarian kali ini, fokus pencarian tim penyelam adalah korban bukan kapal. "Bangkai kapal dipakai alat (untuk mencari)," katanya.

2. Putera daerah yang turut berduka  

Penyelam Pencari Korban KM Sinar Bangun adalah Penemu AirAsiaIDN Times/Margith Damanik

Duka keluarga korban KM Sinar Bangun nyatanya menjadi duka masyarakat Indonesia. Bahkan bukan hanya penduduk Sumatera Utara. Salah satu yang berduka adalah Boflen.

Boflen merupakan keturunan etnis Batak. Sebagai putera daerah ia mengaku turut merasakan duka keluarga korban. "Kita minta maaf kepada keluarga korban. Kita berusaha tapi yang Maha Kuasa belum mengizinkan," katanya.

3. Tidak berkabar pada keluarga  

Penyelam Pencari Korban KM Sinar Bangun adalah Penemu AirAsiaFoto yang menunjukkan dugaan tubuh korban tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Basarnas)

Saat tragedi terjadi, Boflen sedang berada di luar kota Jakarta. Ia mengaku mengetahui kejadian melalui media online. "Langsung siap-siap menerima panggilan," kata Boflen.

"Kami dipanggil untuk segera memperkuat ke sini. Dibutuhkan penyelam-penyelam lebih senior yang jam selamnya lebih tinggi," katanya. Boflen mengaku tidak memberi tahu penugasan ini kepada keluarganya kecuali istrinya.

"Sudah biasa (menjalankan tugas," katanya sembari tersenyum. "Keluarga (orangtua) tinggal di Parapat. mereka gak tau kalau saya disini," kata Boflen saat ditemui pada Minggu (24/6) di Labuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun Sumatera Utara usai melakukan penyelaman.

"Gak usah dikasih tahu. Udah tua, jadi mudah khawatir," katanya dengan mata sedikit berkaca-kaca. Boflen mengaku ia dan tim akan terus bertahan melakukan pekerjaan hingga basarnas menyatakan pencarian berhenti untuk dilakukan.

Baca juga: SAR Pikirkan Dua Opsi Soal Evakuasi Jasad Penumpang KM Sinar Bangun

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya