Peringati Hari Guru Nasional, Ini Isi Lengkap Pidato Menteri Nadiem

Selamat Hari Guru Nasional 2020!

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan pidato dalam acara peringatan Hari Guru Nasional 2020 ke-75 yang jatuh hari ini, Rabu ((25/11/2020). Upacara peringatan Hari Guru Nasional 2020 digelar secara terbatas di Kantor Kemendikbud Jakarta.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube KEMENDIKBUD RI, Menteri Nadiem dalam upacara tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.

1. Isi pidato Mendikbud Nadiem di Hari Guru Nasional

Peringati Hari Guru Nasional, Ini Isi Lengkap Pidato Menteri NadiemMendikbud Nadiem Makarim (Youtube.com/Kemendikbud RI)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua
Om Swastiastu
Namo buddhaya
Salam kebajikan
Rahayu

Bapak Ibu guru yang saya cintai dan saya banggakan, peringatan hari guru nasional 2020 ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kita memperingati hari guru nasional dalam situasi pandemik COVID-19.

Sistem pendidikan di mana saja, di seluruh dunia terkena dampak langsung. Sekolah-sekolah pun sementara harus ditutup.

Data UNESCO mencatat lebih dari 90% atau diatas 1,3 miliar populasi siswa global harus belajar dari rumah. Hampir 1 generasi di dunia terganggu pendidikannya. Akibat pandemi pula, jutaan pendidik dituntut untuk bisa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh atau belajar dari rumah.

Hal ini dilakukan agar kita bisa menjaga diri dari potensi terkena virus sekaligus memutus rantai penularan. Sebagai manusia biasa situasi sulit ini kadangkala membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak berdaya.

Ada pilihan untuk menyerah. Ada opsi untuk mengeluh. Namun kita memilih terus bangkit dan berjuang. Itu karena keyakinan bahwa kita tetap bisa mengupayakan keberlanjutan pembelajaran bagi murid-murid yang kita cintai walau dengan segala keterbatasan.

Bapak dan ibu guru yang saya muliakan, saya sangat percaya bahwa selalu ada hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Banyak pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu-membahu, bergotong-royong mengatasi kompleksitas situasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Para orang tua begitu aktif terlibat mendampingi anaknya saat belajar dari rumah. Ayah dan ibu membahu memberikan motivasi, menemani belajar, bahkan turut pula menjadi guru bagi anak-anaknya.

Jutaan guru Indonesia turut serta dalam ribuan webinar dan pelatihan daring. Guru-guru Indonesia giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi.

Sikap-sikap positif ini, semangat pantang menyerah dan gotong royong adalah sebuah keteladanan untuk anak-anak kita, murid-murid kita, para penerus bangsa.

Saya berharap seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi ini sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi.

Saya juga mengajak semua pihak melanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk. Pandemi telah memberikan kita momentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan untuk melakukan lompatan dalam menghasilkan SDM-SDM unggul untuk Indonesia Maju.

Bapak dan ibu guru yang saya hormati, pada kesempatan ini kami ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa.

Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran bapak ibu guru semua pembelajaran tetap terus berjalan meski dengan segala keterbatasan.

Saya sangat terharu melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan bapak dan ibu guru untuk bergerak, mencari solusi agar proses belajar anak-anak kita tidak terhenti.

Ada yang sudah melakukan pembelajaran daring, ada guru yang membuat anak-anak menjadi kelompok kecil dan didatangi secara bergiliran, ada yang masuk ke sekolah dengan menggunakan jadwal bergilir dengan protokol yang sangat ketat, ada yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua siswa untuk membantu proses belajar dan mengajar di rumah, ada yang mencari sinyal di seberang sungai. Dan sebagainya.

Smua ini menjadi bukti bahwa kita semua adalah pewaris para pejuang yang tidak mau menyerah dengan keadaan. Kita mampu beradaptasi dengan terus belajar, berbagi dan berkolaborasi.

Bapak ibu guru yang saya hormati kami di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari awal berkomitmen dan sungguh-sungguh untuk terus memperjuangkan hak-hak para pendidik melalui kebijakan rekrutmen guru ASN, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, peningkatan kesejahteraan guru.

Berbagai kebijakan dan program kami buat di masa pandemi ini:
1. Bantuan kuota data internet
2. Fleksibilitas penggunaan dana BOS
3. Pengalokasian bos afirmasi dan bos kinerja untuk bantuan covid-19 di sekolah negeri dan di sekolah swasta yang paling terdampak pandemi
4. Bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga kependidikan non PNS
5. Kurikulum darurat
6. Program Guru belajar
7. Laman guru berbagi
8. Program belajar dari rumah TVRI, dan
9. Seri webinar masa pandemi

Semua kebijakan  dan program ini tidak lain dirancang untuk membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan dan orangtua agar mampu melanjutkan pembelajaran untuk anak-anak Indonesia.

Bapak dan ibu guru yang saya cintai dan banggakan, guru adalah profesi yang mulia dan terhormat. Berbagai upaya kami tempuh untuk menempatkan guru pada posisi itu.

Pada tahun 2021, kami berkomitmen memperjuangkan guru guru honorer melalui seleksi yang demokratis bagi guru guru non PNS menjadi guru ASN P3K dengan kuota cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah.

Kami memohon doa bapak dan ibu guru semua agar langkah kami memperjuangkan hak para pendidik dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Terima kasih saya yang tak terhingga bagi bapak dan ibu guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-murid tercinta.

Sekali lagi terima kasih telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia.

Selamat hari guru nasional 2020. Teruslah bangkitkan semangat dan bersatu untuk anak-anak Indonesia.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om Santi Santi Santi om.
Namo buddhaya.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Belajar Daring Tidak Akan Dilanjutkan

2. Kemendikbud akan buka peluang jadi PNS bagi guru honorer

Peringati Hari Guru Nasional, Ini Isi Lengkap Pidato Menteri NadiemIlustrasi guru. IDN Times/Sukma Sakti

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka peluang bagi 1 juta guru honorer atau guru non-PNS dan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Penerimaan ini akan dilakukan dengan mengadakan Seleksi Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021.

"Pada saat ini diperkirakan kebutuhan tambahan tenaga pendidik di sekolah negeri adalah sekitar 1 juta guru," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pengumuman seleksi PPPK yang digelar secara virtual pada Senin (23/11/2020).

Berdasarkan data Dapodik, Mas Menteri demikian Nadiem kerap disapa, menegaskan bahwa dibutuhkan 1 juta guru untuk sekolah-sekolah negeri di Nusantara. Dia lantas mengajak kepala daerah untuk menyerahkan daftar kebutuhan formasi tenaga guru di wilayah masing-masing.

"Kami mohon semua pemerintah daerah untuk mengajukan formasi sebanyak-banyaknya, sesuai dengan kebutuhannya. Karena kalau lolos tes P3K ini anggarannya akan dijamin oleh pemerintah pusat, tidak perlu khawatir," ujar Nadiem pada Senin (23/11/2020).

3. Upacara peringatan Hari Guru digelar di halaman Gedung Kemendikbud

Peringati Hari Guru Nasional, Ini Isi Lengkap Pidato Menteri NadiemSuasana upacara bendera peringatan Hari Guru Nasional di kantor Kemendikbud RI pada Rabu (25/11/2020) (Youtube.com/Kemendikbud RI)

Seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara peringatan hari Guru Nasional kali ini juga digelar di halaman Gedung Kemendikbud. Hanya saja pesertanya kali ini sangat terbatas, mengukuti protokol kesehatan.

Upacara dilangsungkan secara virtual dengan Mendikbud sebagai inspektur. Ratusan guru dan kepala sekolah hadir lewat aplikasi Zoom untuk melakukan upacara bersama.

Baca Juga: Turun ke Lapangan, Nadiem Kaget Gaji Guru Honorer Cuma Rp100-300 Ribu

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya