Peringati Sumpah Pemuda, Mendikbud Nadiem Beri 3 Pujian ke Mahasiswa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan rasa kebanggaan terhadap mahasiswa dan dosen selama masa pandemik COVID-19.
Hal ini disampaikan Nadiem saat pidato pembukaan webinar dan launching buku Pembelajaran Praktik Baik Edukasi Masyarakat Melalui KKN Tematik COVID-19, yang disiarkan melalui kanal YouTube Ditjen Dikti bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020).
"Sejak pembelajaran jarak jauh diimplementasikan di perguruan tinggi guna mencegah penyebaran virus corona, kegiatan perkuliahan terus berinovasi," ujar Nadiem dalam pidatonya.
Baca Juga: Begini Cerita Sri Mulyani Diteror Nadiem Minta Uang Pulsa
1. Nadiem puji keaktifan dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi
Nadiem mengatakan selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mayoritas dilaksanakan secara daring di jenjang pendidikan tinggi terlaksana, mahasiswa dan dosen juga tetap aktif melakukan penelitian untuk mengatasi masalah COVID-19.
"Betapa haru dan bangganya bangsa akan kegigihan para mahasiswa dan dosen dalam melakukan aksi nyata gotong-royong, saling membantu," ujar bos Gojek itu.
Menurut Nadiem, berbagai produk telah dihasilkan para dosen dan mahasiswa. "Baik rapid test RI-GHA yang saat ini telah diproduksi massal, robot untuk membantu menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Pendidikan, serta berbagai ventilator hasil pengembangan di perguruan tinggi juga telah diproduksi," kata dia.
2. Lebih dari 15 ribu mahasiswa jadi relawan COVID-19
Mas Menteri, begitu sapaan Nadiem, juga memuji langkah mahasiswa yang mengabdi kepada masyarakat membantu pemerintah menangani pandemik COVID-19.
"Sejak April tak kurang dari 15 ribu mahasiswa terjun sebagai relawan untuk memitigasi pandemik melalui program Rekon, Relawan COVID-19 Nasional," ujar dia.
Apresiasi juga disampaikan Nadiem kepada ribuan mahasiswa yang turun berpartisipasi dalam Program Kampus Mengajar Perintis dan program-program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik lainnya yang berlangsung sejak Juni 2020.
Editor’s picks
3. Nadiem juga apresiasi mahasiswa yang melakukan KKN tematik
Menurut Nadiem, program KKN menjadi wujud kepedulian mahasiswa atas berbagai permasalahan pembangunan, baik di desa maupun perkotaan. Program ini, menurut dia, telah menjadi tradisi perguruan tinggi sejak pertama dicanangkan pada 1971.
"KKN menguatkan empati, kesetiakawanan sosial, sekaligus kemampuan untuk memahami dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan," ujar Mendikbud.
Dalam pelaksanaan KKN Tematik, Kemendikbud telah berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan berbagai pemangku kepentingan. Program ini melibatkan lebih dari 5.600 mahasiswa dari lebih dari 200 perguruan tinggi.
"Fokus utamanya adalah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru. Sekaligus aktualisasi kebijakan Merdeka Belajar," kata Nadiem.
4. Peluncuran buku KKN Tematik
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud menyampaikan peluncuran buku Pembelajaran Praktik Baik edukasi Masyarakat lewat KKN Tematik COVID-19.
"Praktik baik implementasi KKN tematik tertuang dalam buku yang diluncurkan pada hari Sumpah Pemuda ini," ujar Nadiem.
Dia berharap buku ini dapat menginspirasi banyak orang, terutama generasi muda untuk terus memberikan kontribusi konkret kepada masyarakat.
Nadiem juga tidak lupa mengapresiasi inisiatif dan semangat perguruan tinggi yang melakukan pengabdian untuk membantu masyarakat, bangsa dan negara dengan karya yang nyata, tidak sekadar wacana.
"Saya juga bangga dengan kerelawanan mahasiswa. Kalian adalah contoh pemimpin dan generasi unggul harapan bangsa. Anak muda adalah motor perubahan. Perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan untuk kemajuan Indonesia," kata dia.
Baca Juga: Kongres Pemuda II, Tempat Sumpah Pemuda Dikumandangkan Pertama Kali