Ratna Sarumpaet Alami Depresi yang Terkontrol
IDN Times/Margith Juita Damanik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dokter kejiwaan atau psikiater, Fidiansyah, yang kerap menangani Ratna Sarumpaet, hadir sebagai saksi dalam persidangan kasus penyebaran berita bohong dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (9/5) lalu.
Dalam kesaksiannya Fidiansyah kerap menyebut kondisi Ratna dengan kalimat "depresi terkontrol." Selain itu, dia juga membenarkan bahwa Ratna rutin mengonsumsi obat antidepresan.
1. Depresi Ratna terkontrol
IDN Times/Margith Juita DamanikFidi mengatakan sejak ditangani oleh dirinya, kondisi Ratna berada dalam fase depresi terkontrol. Artinya, fungsi kesehatan lain, "yang memang sehari-hari dilakukan itu tidak ada yang terganggu."
"Sejak saya melakukan kelanjutan dari kondisi depresinya, depresi ini terkontrol," kata Fidi.
Baca Juga: Saksi dari Kemkominfo Sebut Kasus Ratna Tak masuk Kategori Pidana ITE
2. Rutin konsumsi antidepresan
IDN Times/Margith Juita DamanikFidi menyatakan, Ratna sejak menjadi kliennya, rutin sekali mengonsumsi obat anti-depresan. "Obat (antidepresan) untuk memberi kestabilan agar terjadi keseimbangan," kata Fidi menjelaskan. Ia mengatakan, jika Ratna tidak mengonsumsi obat tersbut, maka akan mengalami kondisi depresi yang selama ini diantisipasi untuk tidak kembali muncul.
3. Alami depresi sejak 2017
IDN Times/Margith Juita DamanikDari kesaksian Fidi, Ratna menjadi kliennya sejak tahun 2017. Kala itu, menurutnya lagi, Ratna sudah mengonsumsi obat anti-depresan. Bahkan, Ratna pertama kali datang ke Fidi hanya untuk meminta resep untuk menebus obat anti-depresan miliknya.
Menurut Fidi, hingga saat ini Ratna masih mengonsumsi obat yang sama juga dengan takaran yang sama. Ditemui usai sidang, Ratna sendiri berkomentar singkat. "Saya mengonsumsi obat, bukan kecanduan obat ya," katanya sambil berlalu.
Baca Juga: Pakar Pidana: Ratna Sarumpaet Bohong untuk Diri Sendiri, Bukan Pidana
Topik:
Berita Terkini Lainnya
