Sekjen PMI: Publik Tak Perlu Khawatir Saat Pemerintah Evakuasi WNI

Sudirman yakin pemerintah tak akan korbankan rakyat

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia, Sudirman Said angkat bicara terkait dengan pemulangan WNI dari Tiongkok akibat mewabahnya virus berbahaya Corona. Ditemui usai kegiatan diskusi akhir pekan di wilayah Senayan Jakarta Pusat pada Sabtu (1/2), Sudirman mengatakan masyarakat perlu mempercayai pemerintah bahwa mereka telah memberikan solusi terbaik. 

Ia juga mengimbau kepada publik agar tak perlu terlalu khawatir karena sebelum memboyong ratusan WNI dari Wuhan, kesehatan mereka juga sudah diperiksa lebih dulu. 

"Jadi, kalau ada clearence, kita gak perlu khawatir terlalu banyak," kata pria yang sempat menjadi Menteri ESDM itu. 

Lalu, apakah Sudirman yakin Indonesia mampu menghadapi virus corona apabila akhirnya masuk ke Tanah Air?

1. Sudirman mendorong publik agar mempercayai langkah yang ditempuh pemerintah dengan mengevakuasi WNI

Sekjen PMI: Publik Tak Perlu Khawatir Saat Pemerintah Evakuasi WNIDiskusi Perspektif Indonesia bertajuk "Bagaimana Kita Menghadapi Tragedi Wuhan?" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sudirman mengaku yakin terhadap semua kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam mengatasi wabah virus corona. Kebijakan itu termasuk pencegahan virus mematikan itu tak masuk ke Indonesia. 

"Tidak mungkin pemerintah mengorbankan masyarakatnya sehingga kemudian dibiarkan virus-virus itu menyebar ke mana-mana," ungkap Sudirman. 

Ia yakin pemerintah akan mengatasi wabah ini secara berhati-hati. 

Baca Juga: [BREAKING] 245 WNI dari Wuhan akan Dikarantina di Kepulauan Natuna

2. Pemerintah belum terlambat untuk membuka crisis centre penanganan virus corona

Sekjen PMI: Publik Tak Perlu Khawatir Saat Pemerintah Evakuasi WNIEditor in Chef IDN Times, Uni Zulfiani Lubis dalan diskusi Perspektif Indonesia (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Ditemui di lokasi yang sama, Editor in Chief IDN Times, Uni Zulfiani Lubis menyebut belum terlambat bagi pemerintah melakukan dua hal. 

"Pertama, belum terlambat untuk pemerintah lewat Kemenkes membuat crisis center," kata Uni. Crisis center yang dimaksud adalah semacam media center yang melibatkan lembaga terkait termasuk PMI. "Sehingga ada public update dari masing-masing lembaga," ungkapnya lagi. 

Hal kedua yang masih sangat mungkin dilakukan oleh pemerintah saat ini kata Uni adalah keterbukaan terhadap masyarakat. "Ini era media sosial, mau ditutupin kayak gimana pun informasi itu akan bocor anyway," tutur dia. 

Menurut Uni contoh informasi yang perlu secara transparan diberikan kepada publik adalah lokasi tempat karantina WNI yang akan kembali dari Tiongkok lengkap beserta dengan informasi fasilitas yang telah disiapkan pemerintah untuk mereka di sana.

3. Usai diboyong dari Wuhan, WNI akan dikarantina di Kepulauan Natuna

Sekjen PMI: Publik Tak Perlu Khawatir Saat Pemerintah Evakuasi WNIDiskusi Perspektif Indonesia bertajuk "Bagaimana Kita Menghadapi Tragedi Wuhan?" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sementara, pada Sabtu (1/2), pemerintah akhirnya mengumumkan sebanyak 245 WNI yang diboyong dari Provinsi Hubei, Tiongkok akan dikarantina di Kepulauan Natuna. WNI di ibukota Wuhan termasuk dalam rombongan yang dievakuasi. 

Proses karantina akan memakan waktu 14 hari. Rencananya, ratusan WNI itu akan tiba di Indonesia pada Minggu (2/2). Pesawat Batik Air yang membawa mereka akan mendarat di Bandara Hang Nadiem, Batam. Dari sana, WNI akan dibawa ke Natuna. 

"Masyarakat (setempat) perlu diberitahu bahwa ini tidak bahaya, mereka belum tentu sakit, bahwa ini hanya observasi," kata Uni lagi memberi penjelasan. 

Baca Juga: Merinding! Video Penghuni Apartemen di Wuhan Teriak ‘Wuhan, Jiayou!’

Topik:

Berita Terkini Lainnya