Sepenggal Cerita dari Sorong Hari Ini, Amankah Papua?

Bandara Sorong sempat diserang massa pengunjuk rasa

Jakarta, IDN Times - Sorong menjadi salah satu kota yang disebut-sebut sebagai titik terjadinya kerusuhan akibat demonstrasi yang dilakukan masyarakat Papua pada Senin (19/8). Seseorang menjawab sambungan telepon di seberang sana, Dori (bukan nama sebenarnya) menceritakan suasana yang terjadi di Sorong, Papua.

"Kalau secara keseluruhan memang belum kondusif, karena sebagian besar jalan poros itu masih ada pembakaran ban mereka masih palang jalan, masih tutup jalan," kata Dori saat dihubungi IDN Times pada Senin (19/8) kisaran pukul 15.30 WIB.

Dori menjelaskan demonstrasi di Sorong terjadi sejak beberapa jam yang lalu. Menurutnya, massa aksi telah turun ke jalanan. Sayangnya, massa aksi menurut Dori bertindak anarki.

"Mungkin karena ada yang memprovokasi atau seperti apa, terus kemudian mereka bertindak anarki," kata Dori bercerita. Dia lantas menceritakan suasana tempat dirinya berada saat ini, di Bandar Udara Sorong.

"Karena kayak perusakannya kan, saya kan sementara masih di dalam bandara nih, masih di dalam kawasan bandara di Kota Sorong, nah kurang lebih satu jam yang lalu itu memang terjadi perusakan di dalam bandara sendiri," kata Dori.

"Mulai dari depan, pos penjagaan, pos polisi, Polsek bandara, itu dirusak total baik itu gedung maupun kendaraan. Kemudian ke sininya, ke parkirannya itu semua kendaraan yang parkir itu dirusak bahkan ada tiga unit motor dibakar sama satu unit mobil polisi dibakar," jelas dia.

Selain itu menurut Dori kaca-kaca yang ada di lantai satu bandar udara dipecahkan. Kursi-kursi yang biasanya digunakan untuk menunggu, juga dirusak. Bahkan sejumlah layar televisi yang ada dibagian check in counter juga ikut dirusak.

"Saya sementara ada di sekitaran toilet depan parkiran, kalau di dalam bandara sudah kondusif sudah aman," kata Dori. "Karena kurang lebih beberapa menit setelah kejadian yang anarki ini tadi itu kemudian polisi dengan tentara langsung mengamankan kondisi atau situasi di bandara," lanjut dia.

Baca Juga: Rusuh di Papua, Jokowi: Pace, Mace, Mama-mama Harus Saling Memaafkan

Sepenggal Cerita dari Sorong Hari Ini, Amankah Papua?Dok.IDN Times/istimewa

Bandara menurut Dori terisi cukup banyak orang. Ketika IDN Times menghubungi, bandara bahkan baru saja kedatangan tamu-tamu yang baru mendarat.

"Puluhan ada pasti ada, karena ini juga tadi baru datang kurang lebih dua truk pengamanan dari TNI Angkatan Laut," kata Dori melanjutkan ceritanya. Suasana dikatakan Dori mulai lebih tenang. Setidaknya ketika IDN Times menghubunginya, dia mengaku tak mendengar suara teriakan-teriakan massa aksi.

Melihat kekacauan yang terjadi di tanah tempatnya beraktivitas sehari-hari, Dori mengaku menyayangkan kerusuhan yang terjadi.

"Kalau saya sendiri sih agak disayangkan ya. Harusnya kan hal-hal seperti ini bisa dilakukan secara aksi damai saja," kata Dori. "Melakukan mungkin turun ke jalan, melakukan protes mungkin, ke pemerintah atau ke kepolisian dengan cara yang damai," lanjut dia.

Dia sangat menyayangkan adanya perusakan yang terjadi, utamanya di lokasi bandara. Mengingat bandara merupakan salah satu aset vital daerah.

Dori bercerita, kerusuhan yang terjadi berawal dari kejadian pengepungan Asrama Papua yang ada Surabaya atau di Malang beberapa hari yang lalu. "Itu kan buntut dari kejadian itu makanya warga ini seluruh Papua, bukan hanya di Sorong, seluruh Papua, itu memang turun ke jalan," kata Dori.

Dori mengatakan, Sorong sebenarnya bukan tempat yang terbiasa dengan kerusuhan akibat rasisme.

"Terus memang kalau selama ini di pengalaman saya di Sorong ini selama ini tindakan-tindakan rasisme itu tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Dori yang sudah tinggal di Sorong sejak 2004 ini. "Kalau di sini ya kami yang pendatang maupun dengan orang asli Papua juga kami hidup rukun damai dan tidak mengganggu kehidupan satu sama lain," lanjut dia.

Tak hanya itu, Dori juga mengaku kecewa dengan gerak kerja pemerintah. Utamanya pihak yang berwenang menjaga keamanan.

"Jadi pada saat aksi itu pada saat aksi beberapa jam yang lalu itu mereka kan kumpulnya di depan polres, Polres Sorong. Cuma mungkin karena kurang kesigapan dari pihak kepolisian kemudian mereka terlambat menangani chaos-chaos di beberapa titik yang ada di kota Sorong, salah satunya di bandara," kata Dori.

"Yang saya tadi cerita Mbak, setelah beberapa kendaraan dibakar kurang lebih ada 10-15 menit kemudian baru pihak kepolisian datang. Agak lambat," lanjut Dori menutup ceritanya.

Baca Juga: Ricuh di Papua Barat, Kemenkominfo Perlambat Akses Jaringan Komunikasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya