Sore-Sore Berkah: Gibah Bisa Batalin Puasa Gak Ya?

Simak nasihat Nabi yang disampaikan Ustaz Hanan Attaki

Jakarta, IDN Times – Pertanyaan yang tak jarang muncul di bulan-bulan puasa adalah mengenai gibah. Apakah saat kita ngomongin orang lain, julid, atau memberi komentar negatif di sosial media, puasa kita akan batal?

Topik ini akan dibahas oleh Ustaz Hanan Attaki dalam tayangan Sore-Sore Berkah yang disiarkan di Kanal YouTube IDN Times, Kamis (7/5).

Ustaz Hanan mengajak kita merenungkan satu firman Allah dari Surat Al-Mujadilah ayat ke 9. “Allah SWT berfirman, 'Audzubillah himinas syaiton nirojim. Bismillahirrahmannirrahiim, yā ayyuhallażīna āmanū iżā tanājaitum fa lā tatanājau bil-iṡmi wal-'udwāni wa ma'ṣiyatir-rasụli wa tanājau bil-birri wat-taqwā, wattaqullāhallażī ilaihi tuḥsyarụn',” kata Ustaz Hanan.

“Wahai orang yang beriman kata Allah, jika kalian berbisik atau berbicara, berbisik ini artinya bisa berbisik-bisik, bisa juga berarti ngomongin di grup, bisa juga berarti jalur pribadi,” kata dia lagi.

Kalau berbisik-bisik, jangan berbisik-bisik tentang dosa, tentang permusuhan dan tentang maksiat. Ustaz Hanan menyarankan untuk berbisik sesuatu yang bersifat alal birri wattaqwa.

‘Alal birri itu artinya sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Taqwa itu yang bersifat ibadah dan bertakwa hanya kepada Allah yang kepada-Nyalah kita akan dikumpulkan.

Jadi, dalam obrolan di media sosial, kata Ustaz Hanan sebaiknya isinya tentang dua hal. Bermanfaat untuk orang lain atau pun menjadi ibadah.

“Jangan sampai topiknya itu menggugurkan pahala puasa,” kata Ustaz Hanan. Dia mengatakan, memang puasa kita tidak batal, tapi tidak berpahala juga puasa yang dijalankan, rugi kan?

Jadi pastikan komentar yang kita sampaikan jangan menjadi hate speech agar puasa yang kita jalankan tetap berpahala, ya. Dan jangan membuka aib seseorang.

“Kedua nasihat dari Nabi, kata Nabi 'man kana yu’minu billahi wal yaumil akhir, fal yaqul khairan au liyasmut'. Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengatakan yang baik atau dia diam,” kata Ustaz Hanan.

Ditafsirkan oleh Ustaz Hanan, artinya, jika mau memberi komentar, berilah komentar yang baik. Jika tidak, lebih baik diam dan menahan diri, terlebih ketika sedang puasa.

“Kalau kita bisa melatih ini selama berpuasa, pasti akan jadi habbit dan behavior kita setelah bulan Ramadan,” kata Ustaz Hanan.

Nah, pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita harus bersikap kalau kita yang menerima komentar yang tidak baik dari orang?

“Kalau bisa anggaplah comment orang itu sedekah untuk kita,” kata Ustaz Hanan.

Semakin banyak orang yang membicarakan aib kita, semakin bertambah pahala kita. Semakin banyak orang yang memberi komentar negatif buat kita dan kita sabar, berarti kita semakin berpahala.

“Jadi kalau di-comment negatif anggap saja dia sedang ngasih sedekah pahala,” tutup Ustaz Hanan.

https://www.youtube.com/embed/DNA9LII5kLk

Baca Juga: Sore-Sore Berkah: Ini Alasan Kenapa Kita Perlu Curhat ke Allah

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya