Sore-Sore Berkah: Ustaz Syam El Marusy Menjawab Fenomena Hijrah

Bagaimana hijrah yang benar?

Jakarta, IDN Times - Beberapa tahun terakhir ini hijrah menjadi fenomena. Mulai dari kalangan selebritas hingga orang biasa berbondong-bondong untuk hijrah. Sebenarnya hijrah itu apa, sih?

Ustaz Syam El Marusy lewat program Sore-Sore Berkah by IDN Times yang tayang hari ini (15/5) menjelaskan semua hal tentang hijrah.

Apa itu hijrah?

Secara bahasa, menurut Ustaz Syam, hijrah adalah berpindah dari satu tempat ke tempat selanjutnya. "Contoh hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Medinah," kata Ustaz Syam.

Dari sisi bahasa ini, hijrah bisa dimaknai berpindahnya seseorang dari kebiasaan buruk ke kebiasaan yang baik.

Dua pertanyaan yang kemudian kerap muncul adalah apakah hijrah ini akan berjalan mulus sesuai dengan apa yang kita inginkan ataukah Allah akan menguji orang-orang yang sedang berhijrah?

"Orang yang berhijrah itu akan diampuni dosa-dosanya," kata Ustaz Syam. Tak hanya itu, namun juga mereka akan diberikan rahmat Allah dan Allah masukkan ke dalam surga.

Apakah ketiga hadiah ini langsung mereka dapatkan?

Ustaz Syam mengatakan tidak seperti itu. "Hijrah yang sesungguhnya adalah ketika engkau hijrah maka engkau akan terusir dari golonganmu," katanya.

Yang dimaksud dengan terusir adalah adanya kemungkinan dicemooh oleh teman-teman yang dulunya bersama kita dalam satu grup nongkrong atau grup lainnya.

Bahkan menurut Ustaz Syam, ada yang sampai tidak lagi diajak bicara oleh orang tuanya. Karena menurut orang tuanya ini anak mereka sudah sangat ekstrem.

"Yang kedua, bukan hanya itu mereka akan diterpa ujian, ujian dan ujian," kata Ustaz Syam. Menurutnya ada saja yang mungkin mendapat masalah padahal sebelumnya tergolong tidak punya masalah.

"Ingat teman-teman, Allah tidak menguji seseorang kecuali dalam batas kemampuan hamba tersebut," kata Ustaz Syam lagi.

Artinya, menurut Ustaz Syam, ketika iman kita semakin naik maka kadar ujian itu juga akan berbanding seimbang dengan kadar keimanan kita, semakin tinggi iman seseorang, maka semakin tinggi juga ujiannya.

Sesungguhnya semakin berhijrah, maka semakin pula Allah SWT akan menguji. Tapi lihat endingnya, Allah tidak akan pernah melepaskan hambanya begitu saja

"Sungguh dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan, bukan setelah ya," kata Ustaz Syam.

Ustaz Syam juga mengutip ungkapan Imam Ali Karamallahu Wajhah: “A hopeless man sees difficulties in every chance,” seorang yang suka berputus asa, tidak punya harapan, pesimistis, maka dia akan selalu melihat kesulitan dalam setiap kesempatan," kata Ustaz Syam.

"Beda dengan orang “a hopeful man (seorang yang penuh harap kepada Allah SWT) sees every chances in every difficulty”, artinya adalah mereka akan selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan yang ada," tambah dia.

Dalam Surat Al Insyirah Allah sudah jelaskan, orang-orang yang berbuat baik kepada Allah, orang-orang yang menginginkan sesuatu lebih baik pada dirinya sungguh akan menemukan kesulitan-kesulitan, tapi kesulitan itu tidak ada artinya karena ini cuma dunia, ini cuma dunia dan Allah SWT akan memberikan pahala yang sangat luar biasa bagi orang-orang yang berusaha lebih baik.

Ustaz Syam lantas mengingatkan dalam hidup kita di dunia ini sungguh yang kita cari adalah hanya ridhonya Allah SWT.

"Kita berbuat baik yang pertama, niat hijrah karena Allah semata," kata Ustaz Syam. "Yang kedua, jangan harapkan dunia."

Menurut Ustaz Syam dunia hanya sementara. "Tapi ketika Engkau kejar akhirat maka dunia itu akan mengikutimu," tutup Ustaz Syam.

 

Baca Juga: Sore Sore Berkah: Bukan Cuma Berbuka, Sahur Juga Penting

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya