Ujang Komarudin, Pengamat Politik yang Pernah Jadi Santri

Ujang Komarudin aktif berorganisasi semasa kuliah

Jakarta, IDN Times - Pada Pemilu 2019, artis kembali ramai-ramai terjun ke dunia politik. Tidak hanya menjadi kader partai, beberapa di antaranya bahkan langsung mencoba peruntungan sebagai calon legislatif.

Melihat banyak artis yang mendadak jadi politikus, IDN Times mengundang pengamat politik, Ujang Komarudin, untuk membahas topik tersebut di acara diskusi mingguan IDN Times, Millennials Memilih, Rabu (30/1).

Ujang sendiri bukan orang baru di dunia politik. Berdasarkan penelusuran IDN Times,  Dia pernah menjadi staf khusus ketua DPR, hingga kini memimpin sebuah lembaga yang ia bentuk pada pertengahan 2016 lalu, yaitu Indonesia Political Review (IPR). 

Baca Juga: Najelaa Shihab Kritik Politikus Tidak Pernah Bawa Isu Pendidikan

1. Pernah menjadi staf khusus ketua DPR

Ujang Komarudin, Pengamat Politik yang Pernah Jadi SantriTwitter/UiUkom

Sebelum membentuk Indonesia Political Review, Ujang pernah menjadi staf khusus ketua DPR RI. Dia juga seorang dosen.

Pria kelahiran Subang, Jawa Barat, 9 Agustus 1981 ini menyelesaikan program doktornya di Jurusan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI) pada 2013.

2. Dosen tetap Universitas Al Azhar Indonesia yang jadi pengamat politik

Ujang Komarudin, Pengamat Politik yang Pernah Jadi SantriTwitter/UiUkom

Ujang tercatat sebagai dosen tetap di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Di sana ia juga dikenal sebagai pengamat politik.

Pada pertengahan 2016, Ujang membentuk Indonesia Political Review (IPR) dan menjabat sebagai direktur eksekutif di lembaga tersebut. IPR menjadi tempat Ujang mengamati dan me-review dinamika politik di Indonesia.

3. Dari keluarga sederhana yang menimba ilmu di pondok pesantren

Ujang Komarudin, Pengamat Politik yang Pernah Jadi SantriYoutube/iNews

Ujang lahir dan besar di desa kecil bernama Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kedua orangtuanya merupakan petani di Kalentambo.

Ujang melewati masa kecilnya dengan keserderhanaan dan perjuangan. Ujang mengecam pendidikan umum dan agama sekaligus. Sosok ini juga sempat melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren.

4. Aktif berorganisasi semasa kuliah

Ujang Komarudin, Pengamat Politik yang Pernah Jadi SantriTwitter/UiUkom

Pada 2003, Ujang menyelesaikan pendidikan sarjana S1 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, jurusan Politik Islam. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia jurusan Ilmu Politik pada 2006, yang kemudian lanjut mengambil program doktor atau S3 di jurusan dan universitas yang sama saat S2.

Sejak masa kuliah, Ujang aktif berorganisasi. Ujang juga berkecimpung di banyak isu. Mulai dari dunia pendidikan, keagamaan, sosial kemanusiaan dan politik. Berkat prestasinya, Ujang diangkat menjadi dosen tetap sekaligus pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia dan menjadi staff khusus ketua DPR RI. 

Baca Juga: Wanda Hamidah, dari Artis Jadi Politikus

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya