[UPDATE] 10.047 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari Ini

Total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 846.765 kasus

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan 10.047 kasus positif COVID-19 di Indonesia per hari ini, Selasa (12/1/2021). Secara total, kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 846.765 kasus.

DKI Jakarta menyumbang kasus tertinggi dengan 2.669 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 1.540 kasus dan Jawa Tengah dengan 1.323 kasus.

1. Ada 7.068 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] 10.047 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari IniIlustrasi pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan 7.068 orang sembuh dari COVID-19 hari ini. Total kasus sembuh di Indonesia kini mencapai 695.807 kasus.

DKI Jakarta menyumbang kasus kesembuhan tertinggi hari ini dengan 1.657 kasus. Empat provinsi lain dengan angka kesembuhan tertinggi adalah Jawa Tengah (1.305 kasus), Jawa Barat (970 kasus), Jawa Timur (715 kasus) dan Sulawesi Selatan (594 kasus).

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

2. Kasus kematian akibat COVID-19 bertambah 302 dalam sehari

[UPDATE] 10.047 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari IniProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma&Fiqih Damarjati

Ada penambahan 302 kasus kematian akibat COVID-19 di tanah air dalam 24 jam terakhir. Adapun total kasus kematian imbas pandemik ini adalah 24.645 kasus.

Berdasarkan laporan harian Satgas Penanganan COVID-19. Angka kematian baru tertinggi berada di Jawa Tengah dengan catatan 99 kasus. Empat provinsi lainnya dengan catatan kasus kematian tertinggi adalah Jawa Timur (65 kasus), DKI Jakarta (34 kasus), Jawa Barat (15 kasus), dan Lampung (13 kasus).

3. Telah terbukti COVID-19 menular melalui airborne

[UPDATE] 10.047 Orang di Indonesia Positif COVID-19 Hari IniIlustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet (cairan terkecil melalui saluran pernapasan) kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: [LINIMASA-5] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya