Update Korban Meninggal Gempa Lombok: Bertambah Jadi 131 Jiwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Korban jiwa akibat gempa berkekuatan 7 SR yang mengguncang provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menerima data tambahan jumlah korban jiwa.
"Tapi kami masih melakukan verifikasi dan identifikasi. Karena ini terkait dengan bantuan santunan duka cita dan penanganan lainnya,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (8/8).
1. Tercatat 131 korban meninggal dunia
BNPB menyatakan hingga hari ini terdata ada 131 korban meninggal dunia akibat gempa di Lombok, NTB. Jumlah korban ini dimungkinkan untuk terus bertambah hingga masa pencarian dinyatakan selesai.
Sutopo menyatakan hingga saat ini belum ada data detail terkait korban jiwa. “Beberapa korban sudah diambil keluarga, bahkan sudah dimakamkan,” kata Sutopo.
Beberapa korban meninggal dunia lainnya menurut Sutopo masih dalam proses identifikasi.
2. Jumlah korban akan terus bertambah
Editor’s picks
Sutopo menyatakan jumlah korban baik meninggal dunia maupun korban selamat masih memungkinkan untuk bertambah. Terutama jumlah korban meninggal dunia.
“Perkiraan data 131 orang meninggal akan terus bertambah terutama di Lombok Utara dan Lombok Barat,” kata Sutopo.
Dari 131 korban meninggal dunia, data yang didapatkan BNPB menyatakan bahwa seluruh korban merupakan warga negara Indonesia. “Tidak ada warga negara asing yang menjadi korban meninggal dunia,” kata Sutopo.
Baca Juga: Putri Amien Rais Menangis, Berharap Somad Jadi Cawapres Prabowo
3. Lebih dari 156 ribu pengungsi
“Jumlah pengungsi sebanyak 156.003 jiwa,” kata Sutopo. Jumlah ini diperkirakan lebih banyak karena pendataan masih terus dilakukan. 42.239 rumah diinformasikan mengalami kerusakan.
Jumlah 156.003 jiwa pengungsi menurut Sutopo belum termasuk jumlah korban yang memilih bertahan di rumah mereka dengan mengandalkan puing-puing rumah untuk berteduh.
“Tidak semua suka di tenda. Beberapa bertahan di halam rumah memanfaatkan seng atau terpal,” kata Sutopo. Bantuan tetap diberikan kepada masyarakat yang bertahan di rumah.
Baca Juga: Prabowo Ternyata Belum Mengenal Ustaz Somad