Wabup Hulu Sungai Tengah: Bantuan Logistik Terkendala

Jalan-jalan banyak terendam dan tak bisa diakses

Jakarta, IDN Times - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, belum tertangani maksimal. Banjir mengakibatkan lumpuhnya kota Apam seketika dan di luar dugaan, sehingga banyak masyarakat yang dirasa belum siap, dan belum dapat dievakuasi.

“Masih evakuasi yang belum terevakuasi, sekarang masih mengevakuasi warga," ujar Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Berry Nahdian Forqan dalam keterangan tertulis, Jumat  (15/1/2021).

Baca Juga: Banjir di Kalimantan Selatan, Lebih Dari 20 Ribu Orang Terdampak

1. Posko sudah dibentuk, bantuan logistik sudah berjalan

Wabup Hulu Sungai Tengah: Bantuan Logistik TerkendalaKemensos dirikan posko darurat bencana banjir BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru, Kecamatan Martapura, Kalimantan Selatan (Dok. Kemensos)

Berry menyebutkan sudah ada posko yang didirikan. "Pos komando dan tempat pengungsian utama di stadion Murakata dan ada di Gedung Juang, selebihnya tersebar di berbagai kantor pemerintah daerah," ujar dia.

Terkait logistik, menurut Berry, saat ini distribusi logistik sudah berjalan meski belum merata. Dapur umum juga sudah dibangun di sejumlah tempat.

2. Penyebaran logistik terkendala derasnya arus air

Wabup Hulu Sungai Tengah: Bantuan Logistik TerkendalaKemensos dirikan posko darurat bencana banjir BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru, Kecamatan Martapura, Kalimantan Selatan (Dok. Kemensos)

Penyebaran logistik, menurut Berry, sempat terkendala karena derasnya arus banjir. Hal ini membuat sejumlah jalan tidak dapat diakses lewat jalur darat menggunakan mobil.

Penyebaran logisitik seperti makanan dan bahan pokok lainnya harus menggunakan perahu atau kelotok mesin. Terutama ke daerah yang ketinggian air cukup tinggi.

"Kami berharap kepada pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kalsel dan tetangga kabupaten, lainnya agar HST (Hulu Sungai Tengah) dapat diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan berupa alat transportasi air, logistik bahan pokok, pakaian, dan lain sebagainya," ujar Berry.

Dia juga mengucapkan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah berterima kasih kepada petugas dan relawan yang turut dan terus berjibaku membantu korban banjir.

3. Lebih dari 20 ribu orang terdampak banjir Kalimantan Selatan

Wabup Hulu Sungai Tengah: Bantuan Logistik TerkendalaSituasi Banjir di Kalimantan Selatan pada Jumat (15/1/2021) (Dok. BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BMKG) menyebutkan 21.990 jiwa terdampak bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, hingga Jumat (15/1/2021).

Banjir terjadi imbas hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap pada Minggu (3/1/2021) sekitar pukul 10.30 WITA.

Data tersebut dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 15 Januari 2021 pukul 11.40 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Laut melaporkan ketinggian permukaan air di lokasi hingga saat ini kisaran 150-200 sentimeter.

"Dari ketinggian tersebut, air merendam 6.346 unit rumah," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis pada Jumat (15/1/2021).

BPBD masih terus melakukan pendataan lima titik pengungsian bagi masyarakat.

Baca Juga: Kalimantan Selatan Banjir, #PrayForKalSel Jadi Trending Twitter

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya