Deretan Kasus Kekerasan Tragis pada Anak yang Terjadi di Indonesia

Mulai dari jasad disemen hingga dimasukan ke kardus

Jakarta, IDN Times - Peringatan Hari Anak Nasional 2019 yang jatuh pada 23 Juli, menjadi momen penting bagi semua pihak untuk mengevaluasi bahwa di Indonesia masih banyak terjadi tindak kekerasan kepada anak-anak.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat selama 2019 setdikitnya terdapat 1.192 kasus kekerasan yang dialami anak-anak di bawah umur.

Dari tahun ke tahun, deretan kasus kekerasan yang dialami anak-anak terus bertambah. Bahkan, banyak anak-anak yang menjadi korban kekerasan hingga pembunuhan tragis.

Berikut deretan kasus kekerasan pada anak yang paling tragis selama 2019:

1. Anak perempuan berusia lima tahun ditemukan tewas di kebun pisang

Deretan Kasus Kekerasan Tragis pada Anak yang Terjadi di IndonesiaIDN Times/Gideon Aritonang

Pada 13 Agustus 2014, Amira Sintya Ramadhani dilaporkan hilang karena diculik orang tak dikenal. Pencarian Amira tak berhasil ditemukan, hingga dua minggu kemudian ditemukan jenazah bocah di sebuah kebun pisang milik warga Kelurahan Petamana, Pasuruan, Jawa Timur.

Jenazah itu ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan kondisi tubuhnya sudah tidak utuh. Selain itu, beberapa organ tubuhnya juga telah lenyap.

Pihak keluarga menolak jenazah tersebut adalah anak yang mereka cari, meskipun polisi menduga bocah tersebut adalah Amira. Warga akhirnya memakamkan jenazah bocah tersebut, setelah Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Porong Sidoarjo melakukan autopsi.

Baca Juga: 4 Kasus Anak yang Perlu Perhatian Ekstra pada Era Digital

2. Bocah 3,5 tahun dibunuh dan disemen

Deretan Kasus Kekerasan Tragis pada Anak yang Terjadi di IndonesiaIDN Times/Hendra Simanjuntak

Fahri Kusnaini Ramadan yang berusia 3,5 tahun ditemukan meninggal mengenaskan. Setelah membunuh Fahri, Solikin yang merupakan tetangganya sendiri tega menyemen jasad Fahri hingga mengeluarkan aroma tidak sedap.

Orangtua Fahri mengetahui nasib anaknya pada 19 Februari 2013, setelah diberitahu jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Menurut kepolisian, Fahri dibunuh dengan cara menarik korban dan membantingnya, hingga dianiaya sampai tewas. Motif pembunuhan ini adalah dendam antara tersangka dengan orangtua korban.

3. Jenazah bocah kelas 2 SD ditemukan dalam kardus

Deretan Kasus Kekerasan Tragis pada Anak yang Terjadi di IndonesiaDok.IDN Times/Istimewa

Pada 2015, masyarakat dihebohkan dengan penemuan jenazah bocah perempuan dalam kardus di pinggir tol Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Korban bernama Putri Nur Fauziah, pelajar kelas 2 sekolah dasar yang baru berusia sembilan tahun.

Kepolisian menyebutkan pelaku melakukan perbuatannya tanpa motif apapun. Dia hanya sedang dalam pengaruh narkoba dan secara kebetulan korban lewat. Pelaku memerkosa korban dan membunuhnya.

4. Gadis delapan tahun di Bali dibunuh dan dikubur di halaman rumah ibu angkatnya sendiri

Deretan Kasus Kekerasan Tragis pada Anak yang Terjadi di IndonesiaIDN Times/Hendra Simanjuntak

Pembunuhan Engeline Megawe merupakan peristiwa kekerasan terhadap anak perempuan di Kota Denpasar, Bali. Pembunuhan Engeline ramai di berbagai media, lantaran adanya pengumuman hilangnya anak tersebut di laman Facebook.

Ramainya pemberitaan mengenai Engeline mengungkapkan bahwa selama ini bocah tersebut hidup tidak layak dengan orangtua angkatnya. Engeline mendapat pengasuhan yang kurang baik serta penyiksaan fisik maupun mental.

Sikap orangtua angkat Engeline yang tertutup dan tidak kooperatif menimbulkan asumsi bahwa hilangnya Engeline sesungguhnya bukan diculik, melainkan dibunuh. Jasad Engeline akhirnya ditemukan terkubur di halaman belakang rumah orangtua angkatnya, dalam kondisi membusuk tertutup sampah di bawah pohon pisang.

Saking sadisnya kekerasan yang dialami Engeline, kasus ini disorot dunia. Bahkan, Engeline menjadi ikon perlawanan kekerasan terhadap anak-anak.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Hari Anak Nasional yang Diperingati Setiap 23 Juli

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya