Jadi Saksi Kasus Eggi, Ini Sepak Terjang Amien Rais di Ranah Politik

Sudah vokal sejak zaman Orde Baru

Jakarta, IDN Times - Pagi ini (20/5), Penyidik Polda Metro Jaya memanggil Amien Rais untuk diperiksa terkait kasus dugaan makar yang dilakukan Eggi Sudjana. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pemeriksaan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini dimulai pukul 10.00 WIB.

Sejak masa orde baru, Amien Rais terkenal kritis terhadap pemerintahan dan selalu vokal terhadap segala kebijakan dan pergerakan pemerintah. Sampai detik ini, pengaruhnya cukup besar terlihat terus munculnya di kancah politik nasional. Keberaniannya dalam mengambil resiko yang tak jarang mengancam jiwanya, dianggap sebagai sikap amal ma’ruf nahi mungkar.

1. Amien Rais sebagai pelopor istilah “people power

Jadi Saksi Kasus Eggi, Ini Sepak Terjang Amien Rais di Ranah PolitikIDN Times/Vanny El Rahman

Calon anggota legislatif Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) Dewi Ambarita mengatakan melihat Amien Rais menyebut soal people power pada saat orasi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 1 Maret 2019. Selain Eggi Sudjana, Dewi juga melaporkan Amien Rais soal pernyataannya mengenai people power ini.

“Amien Rais waktu demo KPU. Waktu itu saya sempat lihat maka saya laporkan. Sebenarnya ini mau saya laporkan bersamaan dengan Eggi, tapi karena kurang alat bukti jadi hanya Eggi,” ujar Dewi Ambarita yang dikenal juga dengan Dewi Tanjung, dilansir dari Antara.

Amien Rais menanggapi perihal pernyataannya soal people power. Amien menjelaskan bahwa pernyataannya tersebut bukan berarti perang atau perkelahian antaranak bangsa. Aksi people power yang disebutnya, kata Amien, tidak berarti harus turun ke jalan melainkan bisa hanya dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini.

Menurut Amien, dirinya akan tetap pada pendiriannya bahwa jika terbukti ada kecurangan yang terukur, sistematik, dan masif, akan ada "perhitungan".

Baca Juga: Amien Rais Didesak Mundur dari PAN, Kubu Prabowo Dinilai Guncang

2. Dikenal sebagai "Bapak Reformasi"

Jadi Saksi Kasus Eggi, Ini Sepak Terjang Amien Rais di Ranah PolitikIDN Times/Yogie Fadila

Amien Rais terkenal sudah mulai vokal sejak era Presiden Soeharto. Pada masa itu, Amien sudah mulai membicarakan beberapa dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Amien membuat jalan menuju kepemimpinan di Muhammadiyah sambil menyuarakan dorongan suksesi Soeharto. Saat proses Reformasi memasuki puncaknya, Amien, yang saat itu juga menjabat Ketua PP Muhammadiyah itu, berada di garis depan, berhadapan langsung dengan Soeharto.

Amien menjadi koordinator massa untuk berunjuk rasa ke gedung DPR/MPR, Jakarta, yang sudah diduduki mahasiswa sejak 18 Mei 1998. Soeharto kemudian menyatakan berhenti dari jabatannya pada Kamis, 21 Mei 2019. Sejak saat itu, julukan ‘Bapak Reformasi’ melekat padanya.

Baca Juga: Amien Rais Ancam Kerahkan People Power, Ini Komentar Wiranto

3. Amien Rais pernah menjadi Ketua MPR era pemerintahan Gus Dur

Jadi Saksi Kasus Eggi, Ini Sepak Terjang Amien Rais di Ranah PolitikIDN Times/Irfan Fathurochman

Pada 1999 sampai 2004, Amien Rais menduduki posisi sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Banyak yang berpendapat bahwa dengan posisi sebagai Ketua MPR, Amien memiliki posisi yang diperhitungkan bila terjadi kekacauan politik.

Dengan posisinya saat itu, Amien Rais dianggap dapat mengubah kedudukan seseorang tanpa peduli lagi etika politik. Amien seolah memiliki pengaruh penting untuk menetukan eksistensi jabatan seseorang, sesuai dengan kepentingan Amien sendiri. Amien juga disebut-sebut memainkan peran penting dalam mundurnya Gus dur dari kursi presiden.

4. Rumah Amien Rais sempat diteror

Jadi Saksi Kasus Eggi, Ini Sepak Terjang Amien Rais di Ranah PolitikIDN Times/Irfan Fathurochman

Rumah Amien Rais ditembak oleh pelaku tak dikenal pada November 2014. Teror terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari dan mengenai kaca mobil milik Amien Rais. Sopir curiga bahwa tembakan itu bukan dari senjata rakitan atau karet melainkan pistol. Pasalnya, ditemukan sebuah selongsong di dalam jok mobil. Diduga pelaku adalah pengendara motor yang menurut satpam, sudah lalu-lalang selama beberapa waktu pada masa itu.

Setelah menerima laporan dari sekretarisnya, Amien langsung mengumumkan ddengan menyebut penembakan ini sebuah teror yang serius. Kepolisian DI Yogyakarta langsung datang ke lokasi kejadian pada pukul 08.00 pagi.

Baca Juga: Amien Rais Menguak Alasan Gagalnya Aksi di Monas 20 Mei 1998

5. Amien dibesarkan dalam keluarga Muhammadiyah

Jadi Saksi Kasus Eggi, Ini Sepak Terjang Amien Rais di Ranah PolitikIDN Times/Irfan Fathurochman

Mantan Ketua Umum PAN yang lahir di Solo pada 26 April 1944 itu, berasal dari keluarga yang aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Anak kedua dari enam bersaudara ini diharapkan menjadi kyai dan melanjutkan pendidikan agama ke Mesir oleh orang tuanya. Atas dasar itulah, sejak kecil, Amien sudah ditanamkan pendidikan dan nilai agama yang sangat menekankan kedisiplinan, taat beribadah, banyak membaca dan berbudi pekerti.

Sejak Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Umum (SMU), dia habiskan di sekolah Muhammadiyah. Setelah tamat, dia melanjutkan pendidikannya di Jurusan Hubungan Internasional Fakultas FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menerima gelar Sarjana Muda dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selain besar dalam keluarga Muhammadiyah, pada 1990-an, Amien Rais masuk dalam jajaran pimpinan Muhammadiyah. Namun pada masa-masa itu, kursi yang diduduki Amien menjadi kursi panas dan membuat orang-orang Muhammadiyah meninggalkan tujuannya dari pengembangan pendidikan dan kesehatan umum. Sebagian besar, termasuk Amien, menjadi politikus praktis yang kontra kekuasaan.

Baca Juga: Kasus Makar Eggi Sudjana, Amien Rais Dipanggil Polda Metro Pagi Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya