Kemenkes Masih Cari Penyebab Utama KLB Hepatitis A di Pacitan

Jumlah penderita capai hampir 1.000 orang

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur.

Nila menjelaskan, status KLB belum bisa dicabut sampai penyebab utama kasus ini ditemukan.

1. Kemenkes sedang mencari tahu penyebab utamanya

Kemenkes Masih Cari Penyebab Utama KLB Hepatitis A di PacitanIDN Times/Indiana Malia

Nila menjelaskan virus E Coli sudah sudah pasti menjadi salah satu penyebab penyebaran penyakit yang menyerang hati ini. Namun, Nila menilai pihaknya harus mencari lebih sumber penularan dan itu semua harus ada buktinya.

"Sudah bergerak. Tentu kita harus menolong korban. Lalu kita mencari tahu penyebab asalnya ini dan itu yang kita lagu cari. Kalau memang betul tentu itu yang harus kita atasi, hulunya ini apa. Apa betul dari air sungai? Apa betul dari ada yang terkena BAB ada yang terkena virus itu kemudian tersebar ke seluruhnya," ujar Nila saat ditemui di gedung Parlemen, Rabu (3/7).

2. Menteri Kesehatan imbau jaga kebersihan

Kemenkes Masih Cari Penyebab Utama KLB Hepatitis A di PacitanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Nila menjelaskan penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, tidak ada obatnya. Nila mengatakan pasien yang terkena hepatitis hanya perlu istirahat yang cukup untuk mengembalikan kondisi seperti semula.

"Jaga kebersihan, jadi sebelum makan itu cuci tangan dulu. Itu yang paling penting. Kalau dari makanan itu juga kita harus cek, kalau makanannya tercemar kita harus hati-hati juga," tutur Nila.

Baca Juga: 7 Penyebab Hepatitis yang Perlu Kamu Tahu, Ayo Cegah Sebelum Mewabah!

3. Status KLB belum akan ditarik sampai benar-benar tuntas

Kemenkes Masih Cari Penyebab Utama KLB Hepatitis A di PacitanANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Status KLB tidak akan ditarik oleh Kemenkes sebelum berhenti kasus penularannya. Nila menjelaskan, status akan ditarik setelah dua kali masa inkubasi, yang berdurasi 5-50 hari.

"Kalau tidak ada lagi kasus baru ditambah dengan dua kali masa inkubasi dimonitoring terus maka KLB-nya akan dicabut," kata Nila menjelaskan.

4. Hepatitis A termasuk yang paling ringan dibanding lainnya

Kemenkes Masih Cari Penyebab Utama KLB Hepatitis A di PacitanIDN Times/Indiana Malia

Menurut Nila, hepatitis A yang terjadi di Jawa Timur ini, dikategorikan paling ringan dibanding jenis hepatitis lainnya. Jadi, dengan banyaknya penderita yang mengalami hepatitis A, yang telah mencapai 975 orang, bukan berarti penyakit ini masuk ke dalam kategori penyakit parah.

"Hepatitis ada 3 A, B, C, yang A Insya Allah yang paling ringan sih memang betul. Kalau yang C itu bisa sampai Sirosis yang mengkerut itu. Hepatitis A itu terkenal mungkin bahasa awamnya sakit kuning. Itu biasanya memang tercemar karena virus hepatitis ini yang bisa berasal dari air makanan, sebenarnya dari kebersihan. Jadi artinya kita makan, kita terkena, kemudian virus ini keluar dari BAB kita, dari feses kita, masuk ke air dan itu yang bikin menyebar lagi," ujar Nila.

Baca Juga: Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 Orang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya