Kemensos Alami Kesulitan Dalam Pendataan Korban Konflik Nduga

Kemensos tetap pastikan pengiriman bantuan terus berjalan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Sosial menjelaskan alami kesulitan dalam pendataan korban akibat konflik di Kabupaten Nduga, Papua. Walaupun demikian, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah menerima laporan dari tim Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial yang menyatakan seluruh bantuan tahap II akan diterbangkan ke Kabupaten Wamena, pekan ini.

"Kepastian pengiriman bantuan itu didapat setelah tim PSKBS melakukan koordinasi dengan aparat keamanan, Dinas Provinsi Papua dan Dinas Kabupaten Wamena. Selanjutnya tugas Dinas Kabupaten Wamena mendistribusikannya," kata Agus di Jakarta, hari ini (22/7).

1. Penanganan bantuan libatkan semua pihak

Kemensos Alami Kesulitan Dalam Pendataan Korban Konflik NdugaDok. Istimewa / Kementerian Sosial

Agus menjelaskan penanganan pengungsi korban konflik Kabupaten Nduga harus melibatkan semua unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan TNI/Polri. Pemerintah berhati-hati dalam menangani pengungsi karena sangat berbeda dengan penanganan pengungsi korban bencana alam.

"Dengan kerja sama semua unsur maka masalah yang dihadapi pengungsi dapat terselesaikan,"jelas Menteri Sosial.

Baca Juga: Tim Investigasi Temukan Dugaan Pelanggaran HAM Usai Tragedi di Nduga

2. Dua ribu warga diprediksi mengungsi karena konflik Nduga

Kemensos Alami Kesulitan Dalam Pendataan Korban Konflik NdugaIDN Times/Didit Hariyadi

Konflik akibat kontak senjata antara aparat TNI polri dengan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egainus Kogoya di Distrik Yal Kabupaten Nduga pada 26 Februari 2019 menyebabkan warga di Distrik Mbua, Yal, Yigi, Mapenduma, Nikuri, dan Mbulmu Yalma mengungsi. Diperkirakan sekitar 2.000 warga mengungsi yang tersebar di Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma Kabupaten Nduga dan kabupaten Wamena.

Jumlah pengungsi pelajar SD, SMP, SMA sebanyak kurang lebih 600 orang yang terdata di Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma Kabupaten Nduga sedangkan di Kabupaten Wamena belum diketahui secara pasti karena kondisi pengungsi berada di keluarga atau suku masing-masing.

Begitu pula dengan jumlah pengungsi dewasa dan kelompok rentan lainnya, masih belum bisa didata karena kondisi keamanan serta masyarakat yang masih merasa takut untuk berkomunikasi dengan pihak di luar sukunya atau keluarganya.

3. Kemensos alami kendala dalam melakukan pendataan pengungsi

Kemensos Alami Kesulitan Dalam Pendataan Korban Konflik NdugaDok. Istimewa / Kementerian Sosial

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat mengakui saat ini pemerintah mengalami kendala dalam melakukan pendataan pengungsi akibat konflik di kabupaten Nduga. Kendala tersebut disebabkan banyak dari mereka yang berada di rumah kerabatnya.

"Banyak dari mereka yang tinggal di rumah kerabatnya di Wamena. Hal ini menyulitkan identifikasi mereka," jelas Harry.

Baca Juga: Pengungsi di Nduga Diduga Kelaparan, Kemensos Kirim Bantuan

4. Pengungsi sudah mulai kembali ke rumah keluarga masing-masing

Kemensos Alami Kesulitan Dalam Pendataan Korban Konflik NdugaDok. Istimewa / Kementerian Sosial

Harry menambahkan berdasarkan laporan yang diberikan kodim 1702 Jayawijaya disebutkan pengungsi di kabupaten tersebut sudah kembali ke rumah keluarga masing-masing. Harry juga menegaskan sudah tidak ada lagi pengungsi di Kabupaten Jayawijaya.

“Dari laporan itu juga disebutkan tidak ada penghentian bantuan kepada pengungsian di Kabupaten Lanijaya. Pemkab Lanijaya terus menyalurkan bantuan logistik ke pengungsian disana,” imbuh Harry.

 

Baca Juga: Kemensos: Kami Belum Menerima Laporan Pengungsi Meninggal di Nduga

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya