Usai Kerusuhan 22 Mei, Dua Ibu Ini Masih Mencari Anaknya

Kerusuhan terjadi di beberapa titik di Jakarta

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan yang terjadi selama dua hari terakhir di sejumlah titik di Jakarta berangsur mulai mereda. Namun rasa cemas dan takut justru baru mulai menghantui Nurhayati, warga Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.

Ia datang ke Rumah Sakit Tarakan pada Kamis (23/5) pagi untuk mencari anaknya yang bernama M Rizky (16). Sejak aksi 22 Mei 2019 digelar, Rizky tak pernah bisa lagi dihubungi.

Nurhayati mengatakan Rizky sempat meminta izin kepadanya untuk berbuka puasa bersama di Jalan MH Thamrin pada Rabu (22/5). Saat itu ia tak memberinya izin. Namun Rizky ternyata tetap pergi.

"Dia minta uang gak saya kasih, tahunya dia tetap pergi. Saya gak tidur semalaman. Saya coba hubungin dia (Rizky) tapi gak bisa. Dapet info terakhir ada di Petamburan. Ini saya ada alamatnya (menunjukkan alamat), sudah saya cari ke sana tapi alamatnya tidak ketemu," kata Nurhayati setelah sebelumnya menangis dan hampir pingsan.

Serupa dengan Nurhayati, Eva warga Kalideres juga masih mencari keponakannya Muhammad Rafli (14) yang tidak dapat dihubungi sejak pukul 05.00 pagi tadi. Eva menjelaskan bahwa Rafli tidak bermaksud ikut aksi yang dilakukan di depan kantor Bawaslu.

Menurut keterangan Eva, Rafli melewati MH Thamrin selepas pulang mengaji di daerah Petamburan. Eva khawatir terjadi suatu pada Rafli, seperti terkena gas air mata atau terinjak-injak massa.

"Dia anak yatim, udah gak punya bapak. Anaknya gak bawa duit. Takutnya gak bisa pulang," ujar Eva setelah mencari informasi tentang Rafli kepada pihak Rumah Sakit Tarakan.

Baca Juga: 7 Fakta Kerusuhan Mei 2019 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya