PNM Ajak Nasabah Mekaar Studi Banding Pengolah Daun Kelor ke Lombok  

Lewat program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU)

Jakarta, IDN Times - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) menyelenggarakan studi banding pengolah daun kelor di Industri Kelor CV Tri Utami Jaya, Mataram, pada Jumat (12/8). Kegiatan ini dihadiri Pemimpin PNM Cabang Mataram, Darwis Hari Pondang, dan Nasrin sebagai narasumber yang juga pemilik CV Tri Utami Jaya. 

Pada kesempatan kali ini, PT PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha mengajak nasabah PNM Mekaar yang bekerja sebagai petani daun kelor maupun pengolah daun kelor untuk meningkatkan wawasan kewirausahaan (entrepreneurship) dan kemampuan dalam mengelola usaha serta peningkatan efisiensi dalam usaha, termasuk pengembangan potensi lain sebagai usaha alternatif. 

Untuk diketahui, olahan daun kelor ini terpilih oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai suvenir resmi acara dunia G20. "Harapannya produk ini bisa go international,” tegasnya.

1. Kegiatan studi banding sebagai sarana PNM memantau perkembangan nasabah

PNM Ajak Nasabah Mekaar Studi Banding Pengolah Daun Kelor ke Lombok  PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) menyelenggarakan studi banding pengolah daun kelor di Industri Kelor CV Tri Utami Jaya, Mataram, pada Jumat (12/8). (Dok. PNM)

Untuk PNM, kegiatan ini sebagai sarana PNM dalam memantau perkembangan nasabah atau nasabah naik kelas, menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabah dan bisa memberikan kebanggaan menjadi nasabah PNM Mekaar. 

Kegiatan studi ini dilaksanakan selama 3 hari, sejak tanggal 10-12 Agustus 2022 yang pesertanya sendiri berasal dari beberapa Cabang PNM, yaitu 2 nasabah PNM Kendari Unit Mekaar Tinanggea dan Kendari, 5 nasabah PNM Denpasar (Kupang) Unit Mekaar Maulafa, dan 2 Nasabah PNM Pati Unit Mekaar Kunduran. Total peserta sebanyak 10 peserta nasabah PNM Mekaar dan juga 1 pendamping dari daerahnya masing-masing.

“Pelatihan ini merupakan salah satu dari tiga modal, yaitu modal intelektual yang diberikan oleh PNM bagi nasabahnya. Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal, yaitu finansial, intelektual, dan sosial. Kegiatan studi banding ini merupakan modal intelektual berupa pelatihan pendampingan dari program Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha,” ujar Pemimpin Cabang PNM Mataram, Darwis Hari Pondang.

Baca Juga: Daun Kelor Jadi Merchandise G20, Teten: Dulu Dipakai Usir Setan

2. Peserta diberi penjelasan berbagai macam manfaat daun kelor bagi kesehatan

PNM Ajak Nasabah Mekaar Studi Banding Pengolah Daun Kelor ke Lombok  freepik.com

Pada hari pertama, nasabah diajak berkunjung ke kebun kelor milik Pak Nasrin yang berada di Jl Raya Bypass Penuja Batujai. Di sini, nasabah belajar bagaimana cara pembibitan dan penanaman yang baik dan juga belajar menanam melalui polybag, serta diberikan tambahan wawasan tentang pemanfaatan tanaman eceng gondok untuk dijadikan pupuk kompos agar tanah lebih subur. 

Pada hari kedua, nasabah belajar ke industri kelor, yaitu pabrik kelor milik Nasrin sendiri yang berlokasi di Jl Sakura, Mataram. Di pabrik tersebut, nasabah belajar proses produksi daun kelor, mulai dari cara pengeringan, cara menyimpan daun kelor kering pada suhu tertentu, cara menggiling daun kelor agar menjadi bubuk, dan juga belajar cara pengemasan produk kelor, yaitu teh kelor dan kopi kelor. 

Nasrin sebagai narasumber juga menjelaskan berbagai macam manfaat daun kelor bagi kesehatan, di antaranya untuk menjaga imunitas tubuh, dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, dan masih banyak lagi. 

3. Regenerasi penting sekali demi menjaga kelestarian manfaat kelor

PNM Ajak Nasabah Mekaar Studi Banding Pengolah Daun Kelor ke Lombok  Tanaman daun kelor mampu meningkatkan imun tubuh (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Nasrin juga mengatakan, ia sendiri sudah melakukan regenerasi kepada anak-anaknya, masing-masing dari anaknya sudah memiliki PT sendiri yang bertautan dengan CV milik Nasrin yang bergerak di industri kelor juga. Menurutnya, regenerasi ini penting sekali demi menjaga kelestarian manfaat kelor. PT milik anaknya sudah memproduksi minuman kelor dalam bentuk kemasan dan juga dijadikan bahan baku pembuatan kosmetik. 

“Dunia tidak selebar daun kelor, tapi daun kelor akan mendunia,” ujar Nasrin yang menjadi moto hidupnya. 

Sebagai penutup, salah satu nasabah PNM Kendari, yaitu Ika Sutiyatin, melalui wawancara ia mengatakan bahwa dirinya senang sekali dengan program studi banding dari PNM. 

“Saya jadi banyak ilmu tentang daun kelor, tadinya kita hanya membuat sayu kelor saja, sekarang kami tau bahwa kelor dapat diproduksi jadi teh, kopi, dan lain-lain. Terima kasih PNM,” katanya.

Sebagai informasi, hingga 9 Agustus 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp134,25 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,39 juta nasabah. Saat ini, PNM memiliki 3.500 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 422 kabupaten/kota, dan 5.640 kecamatan. (WEB)

Baca Juga: PNM Berikan Literasi Keuangan Bagi Nasabah PNM Mekaar di Medan

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya