Optimistis! Ini 6 Arahan Presiden untuk Kemendag di Tahun Pemulihan

Harus dilandasi semangat dan optimisme

Jakarta, IDN Times - Pandemik yang berlangsung selama setahun membuat kinerja perekonomian Indonesia berada dalam situasi yang tidak mudah. Pemerintah pun bekerja keras dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini harus mencapai sekitar 5 persen. 

Karena itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo secara khusus meminta seluruh jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar tidak hanya bekerja secara normatif, tetapi juga harus selalu ada terobosan kreatif dan inovatif. 

“Tahun 2021 merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia yang harus dilandasi semangat dan optimisme,” ujar Presiden Jokowi saat membuka Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan Tahun 2021 dengan tema ‘Perdagangan sebagai Sektor Penggerak Utama Pemulihan Ekonomi Nasional’ di Istana Negara, Kamis (4/3/2021). 

1. Perdagangan digital jadi salah satu enam arahan Presiden Jokowi untuk Kemendag

Optimistis! Ini 6 Arahan Presiden untuk Kemendag di Tahun PemulihanIlustrasi e-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Presiden Jokowi menambahkan, kebijakan perdagangan Kemendag diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan ekonomi nasional dan mampu menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. 

Selain itu, kebijakan perdagangan juga diharapkan mampu menghidupkan sektor-sektor yang sempat terganggu, mampu  mengundang investasi baru, dan mampu menciptakan peluang kerja baru. 

Menteri Perdagangan (Mendag) Lutfi juga menyampaikan, Presiden Joko Widodo dalam kesempatan ini memberikan enam arahan untuk Kemendag. Pertama, perdagangan digital adalah suatu keharusan dan harus terus dikembangkan. Termasuk untuk mendukung para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. 

Kedua, Kemendag harus memiliki kebijakan dan strategi pengembangan pasar produk nasional. Salah satunya dengan mendukung program Bangga Buatan Indonesia. Pusat perbelanjaan dan mal harus terus didorong memberikan ruang khusus untuk produk  dalam negeri, khususnya UMKM.  

Baca Juga: Kemendag Kerja Sama dengan Facebook Bantu UMKM 

2. Kemendag diharapkan terus mendorong dan mendukung para pelaku UMKM

Optimistis! Ini 6 Arahan Presiden untuk Kemendag di Tahun PemulihanIlustrasi UMKM (Dok. BRI)

Selanjutnya, arahan yang ketiga, yakni Presiden Jokowi juga meminta agar pasar ekspor Indonesia semakin diperluas dengan mengembangkan wilayah ekspor ke pasar-pasar nontradisional. Kini, banyak negara-negara di wilayah  Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur yang perekonomiannya tumbuh lebih dari 5 persen. 

Keempat, Kemendag diharapkan terus mendorong dan mendukung para pelaku UMKM untuk melakukan ekspor dan meningkatkan daya saingnya, termasuk dari segi kualitas dan kemasan produksi yang  dihasilkan. 

Kelima, terkait perundingan perdagangan internasional, Presiden Jokowi mengharapkan Kemendag bisa mempercepat proses berbagai perundingan yang masih berlangsung. Implementasi perundingan yang sudah selesai harus mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku usaha.

3. Kemendag akan fokus tiga langkah strategis utama

Optimistis! Ini 6 Arahan Presiden untuk Kemendag di Tahun PemulihanMenteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Kamis (4/3/2021). (Dok. Kemendag)

Terakhir, arahan keenam, yakni Presiden Jokowi meminta Kemendag terus menjaga dan memastikan  ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) di seluruh wilayah dengan harga yang stabil serta terjangkau.

Kesetaraan harga di daerah-daerah pinggiran harus selalu diperbaiki. Selain itu, Kemendag juga perlu mengantisipasi kondisi  menjelang Ramadan dan Idulfitri yang sebentar lagi tiba. 

Menurut Mendag Lutfi, dalam menyikapi dinamika sektor perdagangan saat ini, Kemendag akan selalu  berperan aktif mendukung pemulihan ekonomi 2021 dari dampak pandemik COVID-19. 

“Menyikapi dinamika yang terjadi, sesuai arahan Bapak Presiden, Kemendag akan fokus kepada tiga langkah strategis utama, yaitu menjaga pasokan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan penguatan pasar dalam negeri, meningkatkan ekspor nonmigas dan membuka akses pasar nontradisional, serta membantu dan memperkuat para UMKM untuk bersaing di pasar ekspor nonmigas melalui berbagai  fasilitas,” jelasnya.

4. Sektor perdagangan masih mampu memberikan kontribusi sebesar Rp1.995,4 triliun terhadap PDB

Optimistis! Ini 6 Arahan Presiden untuk Kemendag di Tahun PemulihanIlustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu, Menurut Mendag, secara umum, kinerja sektor perdagangan besar dan eceran di tahun 2020 mengalami pelemahan. Termasuk perdagangan kendaraan bermotor, yang merupakan salah satu indikator transaksi  perdagangan, mengalami koreksi sebesar 3,72 persen. 

Namun, menurut perhitungan lapangan usaha, sektor perdagangan masih mampu memberikan kontribusi sebesar Rp1.995,4 triliun atau 12,93 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. 

Ketika tahun lalu pandemik COVID-19 melanda seluruh dunia, Indonesia mencatatkan surplus neraca  perdagangan sebesar USD 21,7 miliar, meskipun surplus tersebut lebih disebabkan nilai impor Indonesia  yang turun lebih besar daripada nilai ekspor. 

Hal yang bisa menjadi catatan menggembirakan adalah 81,2 persen dari total ekspor Indonesia dalam bentuk barang industri primer dan produk manufaktur. 

“Hal itu menunjukkan Indonesia telah bertransformasi menjadi kekuatan industri dan tidak lagi hanya mengekspor barang mentah dan barang setengah jadi,” jelas Mendag Lutfi. 

5. Ekspor Indonesia ke sejumlah kawasan tradisional dan nontradisional masih menunjukkan pertumbuhan

Optimistis! Ini 6 Arahan Presiden untuk Kemendag di Tahun PemulihanIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada tahun 2020, ekspor Indonesia ke sejumlah kawasan tradisional dan nontradisional masih menunjukkan pertumbuhan, yaitu ke Eropa Barat (naik 17,07 persen), Amerika Utara (naik 3,51 persen),  Asia Timur (naik 4,01 persen), Eropa Timur (naik 9,99 persen), dan Afrika Timur (naik 8,09 persen). 

Terkait kinerja perdagangan domestik, stabilitas harga bahan pokok tetap terjaga dengan tingkat inflasi bahan pangan yang bergejolak di angka 3,62 persen. Namun, perdagangan ritel yang didominasi UMKM dan sektor informal mengalami tekanan yang cukup berat akibat pandemik COVID-19. 

Raker Kemendag tahun ini, lanjut Mendag, bertujuan memperkuat sinergi antar instansi dalam merumuskan langkah-langkah pencapaian target kinerja Kemendag, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. 

“Raker dilaksanakan pada 4-5 Maret 2021 di Kantor Kemendag secara virtual dan diperkirakan diikuti sekitar 700 orang yang merupakan pejabat di lingkungan Kemendag, para perwakilan perdagangan di luar negeri, Kepala Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia, dan para pelaku usaha,” pungkas Mendag Lutfi. (CSC) 

Baca Juga: Kemendag Dorong Ekspor Barang Industri dan Industri Berteknologi Tinggi

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya