Bertemu Warganya, Bupati Kediri Lagi-Lagi Minta Dikritik  

Bagian dari pengabdian dan melayani masyarakat

Kediri, IDN Times – Kepala daerah yang suka menerima kritik mungkin pantas menggambarkan sosok Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Betapa tidak, setiap momen bertemu warga, Mas Dhito sapaan akrabnya selalu minta dikritik. 

Tak terkecuali saat bupati muda itu menghadiri acara Manakib Kubro, Haul Syaikh Abdul Qodir Jailani dan pengajian yang bertempat di Masjid Al Fattah, Desa Lamong, Kecamatan Badas, Selasa (30/5) malam.

Di hadapan ibu-ibu jemaah yang hadir, Mas Dhito meminta dirinya dan pemerintahan yang dipimpin untuk dikritik. Tak lupa, dia pun meminta izin kepada panitia supaya diberi waktu menerima kritik dari warga. 

"Boleh gak saya minta di antara ibu-ibu ini ada yang mengkritik atau memberikan saran yang membangun bagi pemerintah, ataupun kepada bupati juga gapapa," katanya.

1. Warga menyampaikan keluhan pembangunan jalan desa

Bertemu Warganya, Bupati Kediri Lagi-Lagi Minta Dikritik  Seorang ibu asal Desa Tiru Lor yang menyampaikan kritik kepada Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Permintaan orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu menjadi kesempatan bagi warga untuk menyampaikan keluhannya. Di antara ratusan jemaah, ada seorang ibu asal Desa Tiru Lor yang menyampaikan unek-uneknya kepada bupati.

"Mas Bup, masalah pembangunan, di wilayah saya sudah puluhan tahun makadam itu (sebutan untuk jalan tanah/batu yang diperhalus dengan tanah/pasir atau kerikil yang dipadatkan) belum diaspal," ucap warga yang diiringi tepuk tangan jemaah lainnya.

"Ini salah satu masukan yang sangat membangun sekali karena hari ini persoalan jalan di Kabupaten ini sangat krusial sekali," kata Mas Dhito.

Bupati pun meminta masukan dari warga itu untuk dicatat jajarannya supaya dapat ditindaklanjuti. Adapun jalan yang dimaksud warga itu dari hasil penuturannya kepada bupati merupakan jalan desa. 

"Nanti segera kita perbaiki, kita cek apakah ternyata diperbaiki tahun ini atau akhir tahun semoga tidak sampai tahun depan," jawabnya. 

Baca Juga: Bupati Kediri Tegaskan Tak Ada Komisi Megaproyek Stadion Kediri 

2. Minta dikritik agar tahu persoalan yang dihadapi saat ini

Bertemu Warganya, Bupati Kediri Lagi-Lagi Minta Dikritik  Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat menghadiri acara Manakib Kubro, Haul Syaikh Abdul Qodir Jailani dan pengajian yang bertempat di Masjid Al Fattah, Desa Lamong, Kecamatan Badas, Selasa (30/5) malam. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Setidaknya ada dua warga lain yang mengeluhkan persoalan jalan dan mengusulkan supaya dibangun. Mas Dhito pun menerangkan, di Kabupaten Kediri terdapat jalan nasional, jalan provinsi, kabupaten, dan desa. 

Khusus jalan yang masuk klasifikasi kabupaten, lanjut Mas Dhito, yang mengalami kerusakan antara 3-4 persen. Kerusakan paling banyak diakui terjadi pada jalan desa. 

"Apakah terus kalau jalan desa itu harus pemerintah desa yang bangun, sebenarnya, setidaknya dan seyogyanya iya, tapi kalau Pemdes-nya gak bangun-bangun, ya Pemkab nanti yang akan kerjakan," aku Mas Dhito.

Bupati yang mulai menjabat pada 26 Februari 2021 itu menyampaikan alasan dirinya setiap turun ke masyarakat meminta kritik. Menurut Mas Dhito hal itu tak lain supaya dirinya tahu persoalan yang dihadapi saat ini.

"Walaupun ngeri-ngeri sedap sebenarnya, karena akan banyak sekali kritik dan saran," ungkapnya.

3. Kritik dijadikan penyemangat dalam melayani masyarakat

Bertemu Warganya, Bupati Kediri Lagi-Lagi Minta Dikritik  Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat menghadiri acara Manakib Kubro, Haul Syaikh Abdul Qodir Jailani dan pengajian yang bertempat di Masjid Al Fattah, Desa Lamong, Kecamatan Badas, Selasa (30/5) malam. (Dok. Humas Pemkab Kediri)

Pun begitu, kritik dan saran itu wajar terjadi dalam suatu proses pembangunan. Begitu pula bagi dirinya pribadi sebagai kepala daerah termasuk bagi pemerintahan yang dipimpin. 

"Saya ini ibaratnya hanya amanah, besuk Gusti Alloh cabut amanah saya sebagai kepala daerah, ya sudah saya akan menjadi rakyat biasa," aku Mas Dhito.

Selagi diberi amanah menjadi kepala daerah, Mas Dhito pun menyatakan siap menerima kritik dan masukan sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai penyemangat dalam memberikan pengabdian dan melayani masyarakat. 

"Makanya komunikasi ini sangat penting, karena dari situlah Kabupaten Kediri bisa maju, bisa sejahtera, bisa tenteram ayem gemah ripah loh jinawi," pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Dukung UMKM, Pemkab Kediri Inisiasi Gerakan Bela Beli UMKM Kab Kediri

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya