Begini Upaya Pertamina Capai Target Net Zero Emission di Tahun 2060 

Strateginya berupa dua pilar utama dan tiga enabler

Jakarta, IDN Times – Pertamina menegaskan komitmennya dalam pencapaian Net Zero Emissions (NZE) di Indonesia pada 2060 dengan prinsip keterjangkauan dan kewajaran. Guna mencapai aspirasi tersebut, Pertamina mengembangkan sejumlah strategi yang diterjemahkan dalam dua pilar utama dan tiga enabler

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Atep Salyadi Dariah Saputra mengatakan bahwa kedua pilar utama tersebut antara lain dekarbonisasi kegiatan usaha dan pengembangan bisnis hijau baru.

Adapun tiga enabler yang akan mendukung rencana Pertamina dalam mendorong Net Zero Emission ialah mengembangkan standar penghitungan karbon yang telah disetujui oleh peraturan nasional dan internasional, serta penerapan Harga Karbon Internal Pertamina. Kedua, membangun organisasi keberlanjutan yang akan mengawasi bisnis Pertamina berada di jalur yang benar untuk tujuan Net Zero Roadmap-nya. Ketiga, keterlibatan pemangku kepentingan untuk sepenuhnya mendukung target dan komitmen NZE nasional.

“Sebagai perusahaan energi, Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pilar pencapaian net zero emisi di Tanah Air, dengan prinsip keterjangkauan dan kewajaran,” ujar Atep Salyadi Dariah Saputra saat dialog bertajuk Commitment on Net Zero Emission, bagian dari rangkaian acara Road to G20: SOE International Conference: ‘Driving Sustainable & Inclusive Growth’ yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10/2022).

1. Pertamina menargetkan pengurangan CO2 hingga 81,4 juta ton pada tahun 2060

Begini Upaya Pertamina Capai Target Net Zero Emission di Tahun 2060 Dok. Pertamina

Salyadi mengatakan, Pertamina menargetkan pengurangan karbon dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan pada tahun 2030 penurunan emisi sebesar 29% dengan kemitraan global.

“Dekarbonisasi bisnis dilakukan melalui efisiensi energi, peningkatan kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan, pengurangan loss, elektrifikasi armada dan peralatan statik, penangkapan dan penyimpanan karbon (penggunaan sendiri), menggunakan armada dengan bahan bakar rendah atau nol karbon,” kata Salyadi.

Baca Juga: Pertamina Grup Bersinergi Inisiasikan Perdagangan Karbon

2. Penandatanganan NZE Commitment sebagai langkah konkret mendukung agenda transisi energi

Begini Upaya Pertamina Capai Target Net Zero Emission di Tahun 2060 Dok. Pertamina

Adapun untuk pengembangan bisnis baru, lanjut Salyadi, dapat diwujudkan melalui produksi energi baru terbarukan, pembangunan EV charging & swapping, produksi hidrogen biru/hijau untuk digunakan oleh manufaktur atau transportasi, pelaksanaan nature based solutions, produksi baterai dan kendaraan listrik, produksi biofuel serta menjalankan bisnis pasar karbon dan CCS/CCUS terintegrasi. “Upaya menjalankan transisi energi oleh Pertamina ini sekaligus untuk memastikan ketahanan energi Indonesia,” katanya.

Sejalan dengan transisi energi, lanjut Salyadi, Pertamina juga berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan sebesar USD 30-40 Miliar pada tahun 2060. “Penandatanganan NZE Commitment sebagai langkah konkret untuk mendukung agenda transisi energi Pemerintah Indonesia dalam mencapai target ZE nasional,” imbuhnya.

3. Pertamina juga berpartisipasi aktif dalam B20

Begini Upaya Pertamina Capai Target Net Zero Emission di Tahun 2060 Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero) A. Salyadi Saputra, Direktur Utama Pertamina Pedeve Indonesia Rahmi Amini, CEO PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, dan Executive Officer Nippon Yusen Kaisha (NYK) Yuji Nishijima menandatangani perjanjian kolaborasi bisnis antara PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Nippon Yusen Kaisha (NYK). (Dok. Pertamina)

Salyadi menambahkan, Pertamina juga melibatkan mitra nasional dan global untuk menjajaki kemitraan dalam program dekarbonisasi dan mempercepat pertumbuhan EBT, sebagai upaya untuk mencapai Net Zero Emission. Kolaborasi ini dipandang penting, terlebih dalam menghadapi tantangan yang sama dalam proses transisi energi, khususnya di bidang teknologi dan pembiayaan.  

“Pertamina juga berpartisipasi aktif dalam B20. Peran task force energi, keberlanjutan, dan iklim dalam B20 adalah untuk berbagi pandangan dunia usaha untuk mendukung agenda transisi energi melalui rekomendasi kebijakan kepada para pemimpin G20. Selain itu, Satgas berperan sebagai jembatan antara dunia usaha dan pemangku kepentingan, serta membentuk kemitraan dan kolaborasi sebagai katalis untuk mempercepat tujuan dan sasaran transisi energi,” ujar Salyadi. (WEB)

Baca Juga: Pertamina Jalin Kerja Sama Antar BUMN dan Perusahaan Internasional

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya