Presdir Freeport: Hasil Tambang Erat Kaitannya dengan Keseharian Kita

Manusia mengenal tambang dari zaman batu

Jakarta, IDN Times - Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil tambangnya. Hal tersebut sangatlah wajar karena wilayah Indonesia terletak di antara lempeng Eurasia dan Pasifik. Lempeng-lempeng ini terbentuk dari lempengan muda yang berada di daerah cincin atau yang biasa disebut Pacific Ring of Fire. Tumbukan lempeng yang banyak membuat kandungan minyak bumi, gas, dan logam-logam berharga berlimpah di dalamnya.

Namun, sektor pertambangan di Indonesia sering kali meninggalkan kesan buruk seperti eksploitasi alam dan juga pencemaran lingkungan. Padahal, dalam pelaksanaannya, setiap usaha pertambangan di Indonesia harus memiliki izin serta sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.

Praktik pertambangan yang baik dan benar harus memperhatikan beberapa hal, misalnya eksplorasi harus dilaksanakan dengan baik dan memadai, ada perhitungan cadangan layak tambang, serta studi-studi mengenal kondisi geografis dan dampak terhadap lingkungan. Di sisi lain, banyak juga manfaat yang diperoleh dari dunia pertambangan khususnya bagi negara dan masyarakat. 

“Dari zaman batu, manusia sudah mengenal tambang. Tanpa tambang, peradaban sekarang ini bisa dikatakan masih sebelum zaman batu. Bahkan untuk saat ini, dari proses tidur sampai kita tidur lagi itu semua dari tambang. Hampir semua peralatan yang digunakan manusia lekat dengan bahan tambang. Makanya, hasil tambang erat kaitannya dengan keseharian kita,” ujar Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Seru Bareng PT Freeport Indonesia by IDN Times dengan tema “Cerita Tambang” yang dilaksanakan melalui Youtube Live dan Instagram Live pada Selasa (17/11/2020).

1. Hidup berdampingan dengan barang tambang

Presdir Freeport: Hasil Tambang Erat Kaitannya dengan Keseharian KitaPresiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Seru Bareng PT Freeport Indonesia by IDN Times dengan tema “Cerita Tambang” yang dilaksanakan melalui Youtube Live dan Instagram Live pada Selasa (17/11/2020). (IDN Times/Marwan Fitranansya)

Tony juga mengatakan, teknologi yang saat ini digunakan semua kalangan seperti smartphone menggunakan bahan tambang. Bahkan, teknologi wireless pun menggunakan bahan tambang. Hal itu karena komponen-komponen yang ada di wireless menggunakan komponen yang terbuat dari bahan tambang. Ia pun menambahkan bahwa ke depannya akan lebih banyak lagi teknologi-teknologi yang menggunakan bahan tambang. 

“Dunia pertambangan berperan besar terhadap peradaban manusia. Peradaban kita (juga) dimulai dari bahan tambang. Kita hidup berdampingan dengan barang tambang, bahkan negara maju juga demikian. Seperti halnya negara Jerman. Mereka termasuk salah contoh yang baik dalam me-manage tamnbang. Area-area yang digunakan setelah tambang pun bisa digunakan untuk keperluan masyarakat seperti area tempat tinggal,” tambah Koordinator Knowledge Sharing Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Stephanie Saing pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Sejumlah Manfaat Tembaga untuk Kehidupan Sehari-hari, Apa Saja Ya?

2. Diperkirakan, kontribusi PT Freeport Indonesia terhadap perekonomian negara sekitar Rp560 triliun hingga 2041

Presdir Freeport: Hasil Tambang Erat Kaitannya dengan Keseharian KitaPresdir PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat menjadi pembicara dalam acara Ngobrol Seru Bareng PT Freeport Indonesia by IDN Times dengan tema “Cerita Tambang” yang dilaksanakan melalui Youtube Live dan Instagram Live pada Selasa (17/11/2020). (IDN Times/Marwan Fitranansya)

Tony juga berujar bahwa PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan yang menambang dan mengolah bahan-bahan logam, seperti tembaga, emas, dan perak. Ia juga menambahkan, mineral utama yang ditambang PT Freeport Indonesia sesuai Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan mineral utama ialah tembaga.

“Dalam 1 ton bijih yang ditambang, ada kandungan sekitar 1 persen tembaga, 1 gram per ton emas, dan ada peraknya sekitar 4 gram per ton. Jadi, tetap yang utamanya adalah  tembaga. Kalau dihitung dari jumlah cadangan tembaga (di Indonesia), kita salah satu yang terbesar di dunia. Kalau jumlah cadangan emas yang terkandung di dalam 1 ton bijih tersebut, kita nomor satu di dunia,” jelas Tony.

Tak sampai di situ, Tony juga menjabarkan dari tahun 1992-2018, PT Freeport Indonesia berkontribusi terhadap perekonomian negara sebesar 20 miliar USD atau sekitar Rp280 triliun. Ke depannya sampai tahun 2041, diperkirakan kontribusi PT Freeport Indonesia terhadap perekonomian negara akan sekitar 40 miliar USD atau sekitar Rp560 triliun.  

3. Harus memperhatikan semua aspek apabila melakukan penambangan

Presdir Freeport: Hasil Tambang Erat Kaitannya dengan Keseharian KitaIDN Times/Karsa Adiguna

Sementara itu, perihal stereotip sektor pertambangan yang merusak lingkungan dan mengeksploitasi alam, Stephanie Saing menjelaskan bahwa sebenarnya Pemerintah Indonesia sudah memberikan aturan yang terbaik dan tegas untuk menjaga alam, seperti adanya AMDAL, bahkan adanya program pascatambang setelah penutupan tambang. Semua perusahaan yang ingin melakukan penambangan pasti diminta membuat plan jangka panjangnya. 

“Kalau melakukan penambangan juga harus secara teliti dan memperhatikan semua aspek. Contohnya, belum mulai menambang saja sudah diminta memikirkan bagaimana caranya menutup tambang di kemudian hari (bila lokasi tersebut sudah dilakukan penambangan). Menambang itu ibaratnya merencanakan jangka panjang. Jadi, kita tahu ketika mengubah bentang alam, kita juga sudah memiliki ide dan basis pengetahuan mengubah bentang alam ini. Bahasa simpelnya tidak menyakiti alam,” pungkasnya. (CSC)

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Bekas Tambang di Indonesia, Instagramable Abis!

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya