Kemnaker Harap Dubes RI untuk Korsel Kawal Penempatan-Pelindungan PMI

Terdapat dua dokumen kerja sama

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Suhartono, mengatakan bahwa Kemnaker berharap perwakilan Indonesia di Korea Selatan dapat bersama-sama mengawal kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan terkait penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.

“Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah memiliki dua dokumen kerja sama terkait penempatan tenaga kerja, yaitu MoU EPS dan MoU terkait pelindungan Anak Buah Kapal (ABK),” ujar Suhartono saat bertemu dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, pada kegiatan Pendampingan Kunjungan Kerja Luar Negeri Komisi IX DPR-RI, Senin (27/6), di Seoul waktu setempat.

1. Proses pembahasan menunjukkan progres yang positif

Kemnaker Harap Dubes RI untuk Korsel Kawal Penempatan-Pelindungan PMIDirektur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Suhartono, saat bertemu dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, pada kegiatan Pendampingan Kunjungan Kerja Luar Negeri Komisi IX DPR-RI, Senin (27/6), di Seoul waktu setempat. (Dok. Kemnaker)

Menurut Suhartono, untuk MoU Employment Permit System (EPS), perundingan pembaharuan MoU antara Indonesia dan Korea telah berlangsung sejak tahun 2015, dan proses pembahasannya menunjukkan progres yang positif. Namun, masih ada beberapa pasal yang harus diselesaikan dengan pihak Korea. 

"Oleh sebab itu, kami mohon bantuan Bapak Duta Besar beserta jajarannya untuk dapat mendorong pihak Korea agar dapat segera duduk bersama dengan kita untuk mempercepat penyelesaian MoU EPS," katanya.

Baca Juga: Kemnaker dan JICA Perkuat Kerja Sama Penempatan dan Pelindungan PMI 

2. Terdapat 5 sektor yang dapat dimasuki tenaga kerja Indonesia

Kemnaker Harap Dubes RI untuk Korsel Kawal Penempatan-Pelindungan PMIIlustrasi pekerja pabrik (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Suhartono mengatakan, terdapat 5 sektor yang dapat dimasuki tenaga kerja Indonesia sebagaimana MoU EPS, yaitu sektor manufaktur, konstruksi, jasa, perikanan, dan pertanian. Kelima sektor ini masuk dalam kategori Visa E-9. Namun, saat ini, Indonesia hanya dapat mengirimkan tenaga kerja ke Korea Selatan pada sektor Manufaktur dan Perikanan. 

"Untuk itu, kami mohon Pak Duta Besar untuk bersama-sama dengan kita mendorong Pemerintah Korea untuk membuka seluruh sektor di bawah EPS utamanya sektor pertanian mengingat permintaan di sektor ini cukup besar," ucapnya.

3. Cakupan MoU Pelindungan ABK

Kemnaker Harap Dubes RI untuk Korsel Kawal Penempatan-Pelindungan PMIANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Selain itu, Suhartono juga berharap agar Dubes dapat membantu mendorong penempatan Private to Private untuk shipbuilding welder yang merupakan skilled worker di bawah Visa E-7, serta visa E-10 untuk penempatan ABK.

Adapun terkait MoU Pelindungan ABK mencakup tata kelola perekrutan, penempatan, dan pelindungan PMI ABK yang bekerja di kapal yang berlayar di wilayah perairan Korea Selatan. 

Mengenai hal tersebut, Suhartono meminta Dubes untuk dapat membantu mengawasi implementasi MoU ini, sehingga dapat memberikan pelindungan terhadap ABK Indonesia dengan optimal. (WEB)

Baca Juga: Hadapi Megatren, Kemnaker Siapkan Langkah Strategis Ini

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya