Kementan Tingkatkan Mutu Pendidikan, PEPI Siap Go International  

Upaya Kementan menarik generasi muda terjun di pertanian

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memaksimalkan peran pendidikan vokasi pertanian. Hal tersebut sebagai upaya Kementan dalam mendapatkan SDM pertanian yang andal terutama untuk generasi millennial. 

Kementan menganggap kehadiran generasi millennial memiliki peran penting di sektor pertanian. Hal itu karena pada tahun 2021 akan menjadi momentum dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemik COVID-19. 

Selain itu, Kementan juga terus melakukan upaya dalam menarik generasi muda supaya tertarik dan berminat untuk terjun di sektor pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan dengan pendirian Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI). 

1. Bukti keseriusan Kementan menyiapkan pelaku pembangunan pertanian yang andal dan unggul

Kementan Tingkatkan Mutu Pendidikan, PEPI Siap Go International  Ilustrasi petani muda. (Dok. Kementan)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan peran lembaga pendidikan vokasi pertanian untuk membentuk SDM pertanian unggulan yang siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri serta mencetak pelaku usaha pertanian andal dan kreatif sangatlah penting. 

“Kita akan menjadikan PEPI go international sebagai bukti keseriusan Kementan untuk menyiapkan pelaku-pelaku pembangunan pertanian yang andal dan unggul serta mampu berdaya saing tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kancah dunia,” ujar Dedi melalui keterangan resminya, Jumat (22/1/2021). 

Dedi juga menambahkan bahwa perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan melalui lembaga pendidikan vokasi guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern.

“Lembaga pendidikan vokasi juga harus profesional dan mampu sebagai pengusaha pertanian millennial dengan semangat kompetisi tinggi di bidang usaha pertanian,” katanya.

Baca Juga: Kementan Kembangkan PWMP demi Wujudkan Pertanian Modern 

2. Berbagai upaya dilakukan PEPI dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Kementan Tingkatkan Mutu Pendidikan, PEPI Siap Go International  Dok. Kementan

Karena itu, pemantauan dan koordinasi dalam rangka perkembangan pembangunan PEPI pun terus dilakukan. Optimalisasi pembangunan infrastruktur dan persiapan proses sistem pendidikan tahun 2021 harus dilakukan dengan maksimal sesuai dengan anggaran yang telah disediakan. 

Secara teknis, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, menjelaskan progress terkait pembangunan pada gedung-gedung baru PEPI telah berhasil dilakukan melalui proses lelang dengan berbagai penyedia, nilai yang telah disepakati juga sudah dikaji dan dievaluasi dua pendamping, yaitu LKPP dan tim teknis PUPR.

Kemudian dilakukan tanda tangan kontrak dengan PT Adi Persada pada Rabu (6/1/2021), serta pada hari yang berbeda telah dilakukan penandatanganan kontrak dengan Konsultan MK dan Perencana sehingga sudah dimulai dilakukan persiapan dan pembersihan. 

Selain fokus dalam pembangunan gedung-gedung baru, berbagai upaya dilakukan PEPI dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya persiapan terkait akreditasi, dibuktikan dengan pembentukan kepanitiaan dengan koordinator Ir. Hery Suliyanto, M.Sc, dibantu dosen dan tenaga pendidikan lainnya, serta Wadir I sebagai penanggung jawab dan sebagai anggota penyusun borang akreditasi. 

3. PEPI juga mengupayakan proses pembelajaran dari sisi akademik dan non-akademik

Kementan Tingkatkan Mutu Pendidikan, PEPI Siap Go International  Mahasiswa Polbangtan/PEPI. (Dok. Kementan)

Tim panitia tersebut sudah menyusun draft LKPS yang didampingi dosen Polbangtan Bogor, Malang, Yogyakarta-Magelang, dan Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan). Selain itu, sedang disusun draft LED, dan akan segera dilakukan koordinasi terkait dokumen tersebut. 

“Keberhasilan akreditasi tidak hanya persiapan dokumen, tetapi juga komunikasi dengan berbagai pihak,” ujar Idha.

Mengingat salah satu indikator keberhasilan akreditasi berasal dari prestasi mahasiswa, PEPI mengupayakan dalam proses pembelajaran tidak hanya fokus dari sisi akademik, tetapi juga non-akademik. 

Hal tersebut dibuktikan dengan rencana penerapan kokurikuler akan diwajibkan mulai tahun 2021. Kendati demikian, kokurikuler tetap berhubungan dengan engineering pertanian, yaitu keteknikan, kewirausahaan melalui Teaching Factory (TEFA), dan keagamaan. Selain itu, ditawarkan juga ekstrakurikuler yang tidak wajib seperti kegiatan olahraga, kesenian (paduan suara), dan penalaran. (CSC)

Baca Juga: Ini Cerita Petani Muda yang Difasilitasi Lewat Program YESS Kementan

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya