Misugaru, Minuman Menyehatkan Jadi Ide Bisnis Kuliner di Masa Pandemik

Misuguru termasuk minuman yang sehat dan mengenyangkan

Jakarta, IDN Times - Berdasarkan data dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), dampak pandemik COVID-19 telah membuat 9 dari 10 pelaku UMKM mengalami penurunan permintaan, 2 dari 3 UMKM mengalami penurunan pendapatan, lebih dari 80 persen mencatat margin keuntungan lebih rendah, lebih dari 53 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset, dan sebagian besar UMKM kesulitan mendistribusikan produknya. 

Namun, sekitar 44 persen UMKM yang disurvei telah bergabung dengan pasar online.  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, banyak contoh kasus UMKM yang beradaptasi dan berinovasi dapat bangkit dan pulih dari dampak pandemik. 

Seperti cerita Arya Putra, pengusaha UMKM asal Surabaya yang berinovasi untuk berbisnis misugaru di Indonesia. Misugaru ialah minuman menyehatkan yang terbuat dari berbagai biji-bijian dan memang cukup terkenal di Korea. 

Minuman tradisional ini terbuat dari tepung biji-bijian, seperti quinoa, beras merah, beras hitam, biji kedelai, dan biji wijen. Tak hanya sehat, minuman ini juga mengenyangkan sehingga sering menjadi teman untuk diet.

1. Peluang yang masih besar

Misugaru, Minuman Menyehatkan Jadi Ide Bisnis Kuliner di Masa PandemikMisugaru ialah minuman menyehatkan yang terbuat dari berbagai biji-bijian dan memang cukup terkenal di Korea. (Instagram.com/@minhodrinks)

Popularitas misugaru di Indonesia memang belum populer seperti bobba, thai tea, iced coffee, dan lainnya. Hal inilah yang kemudian membuat Arya Putra berinovasi untuk berbisnis misugaru di Indonesia.

"Saya punya impian mau buka bisnis minuman. Tadinya mau kopi, cuma udah banyak yang jual. Trus mikir di masa pandemi kalau buka stand biaya operasional tinggi dan sulit, modalnya juga besar. Akhirnya dapet chance waktu itu saya dapet dari Spencer buka peluang bisnis misugaru. Dia ngirim bahan, saya dapet lisensinya dan saya kerja sama dengan komunitas. Misugaru ini kan belum banyak yang jual di Indonesia. Jadi, saya lihat peluangnya masih besar banget," jelasnya.

Baca Juga: Bingung Cari Ide Bisnis? 3 Bisnis Ini Bisa Laku Setiap Hari Lho!

2. Tetap memilih jalan sebagai pengusaha

Misugaru, Minuman Menyehatkan Jadi Ide Bisnis Kuliner di Masa PandemikIlustrasi pengusaha. (segs.com.br)

Memulai bisnis di masa pandemik tentunya tak mudah bagi Arya. Terlebih Arya belum memiliki pengalaman sebagai pengusaha. Meski telah mendapatkan tawaran pekerjaan, Arya mengaku tetap memilih jalan sebagai pengusaha.

"Saya masih kerja waktu sebelum pandemi sebagai seorang konsultan. Saya sekarang juga masih konsultan, tapi bukan kerja di bawah orang. Gara-gara pandemik, planning saya hancur karena maunya kan kerja dulu, baru usaha. Saya memutuskan untuk keluar memang ingin cari kerjaan lain, tapi ternyata ada pandemik, dan cari pekerjaan enggak gampang," ungkapnya.

"Sebenarnya sudah dapat tawaran pekerjaan, cuma enggak saya ambil dan pilih jadi entrepreneur langsung lebih dini," imbuhnya.

Memilih jalan sebagai pengusaha tentu banyak dihadapi dengan berbagai tantangan. Untuk itu, Arya terus berupaya untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya dengan mengikuti webinar 'Kembangkan Bisnis Kulinermu' yang digelar Kraft Heinz Food Service dan detikcom.

"Memang masih struggle, ada orderan dan cuma belum banyak. Tiga bulan berjalan dan sekarang berjalan, tapi memang masih harus ditingkatkan. Makanya ikut webinar Kraft. Walaupun sudah balik modal, tapi memang untuk jadi besar seperti ceritanya Mbak Nilamsari (Owner Baba Rafi) dan lainnya. Saya juga pengen sih suatu saat kayak gitu," katanya.

3. Dapat banyak insight soal berbisnis bagi pemula

Misugaru, Minuman Menyehatkan Jadi Ide Bisnis Kuliner di Masa PandemikIlustrasi partner bisnis/Catherineary.com

Lewat webinar tersebut, Arya mengatakan dirinya mendapatkan banyak ilmu dari para pengusaha kuliner ternama. Bahkan, dari webinar pertama dirinya mendapatkan banyak insight soal berbisnis bagi pemula. Tak hanya itu, Arya juga mengaku tertarik untuk mendapatkan kesempatan memenangkan hadiah.

"Awal tahu (webinar) dari Instagram, terus sempet liat topiknya cocok banget untuk pebisnis F&B. Liat nama Kraft juga sudah cukup besar. Akhirnya saya tertarik, di situ juga saya lhiat kan ada chance kalau berhasil bisnisnya bisa dipromosikan," paparnya.

"Kalau saya suka yang pertama karena lebih banyak insight seperti bagaimana mulai usaha dari nol. Supaya bisnis jadi besar apa saja yang mesti dilakukan. Terus cerita dari effort narasumber di awal mulai usaha, saya dapat banyak insight dari sana," tambahnya.

4. Terapkan strategi bisnis yang didapat

Misugaru, Minuman Menyehatkan Jadi Ide Bisnis Kuliner di Masa PandemikIlustrasi bisnis/duniakaryawan.com

Soal rencana bisnis ke depan, Arya mengatakan dirinya akan meningkatkan promosi minhodrinks agar lebih terkenal di masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan strategi bisnis yang telah didapat lewat webinar.

"Kalau untuk rencana sudah banyak, tapi kita lihat yang paling possible yang mana. Apakah bisnis minuman ini akan kami kembangan untuk jadi franchise atau bikin pabrik sehingga bisa produksi massal. Tapi, untuk sekarang masih lebih ke pemasaran dengan memanfaatkan media sosial agar lebih banyak yang kenal," katanya.

Sementara itu, Managing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG, Steven Debrabandere, mengatakan gelaran webinar tersebut merupakan bentuk dukungan Kraft Heinz Food Service bagi UMKM kuliner di Indonesia.

"Melalui webinar ini, Kraft Heinz Food Service sebagai partner pelaku bisnis kuliner, ingin menyediakan wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan khususnya untuk UMKM kuliner agar bisa maju dan berkembang di masa pandemi ini." ujarnya.

5. Pelaku UMKM diharapkan mendapat pengetahuan untuk mengembangkan bisnisnya

Misugaru, Minuman Menyehatkan Jadi Ide Bisnis Kuliner di Masa PandemikIlustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kraft Heinz Food Institute juga memberikan kesempatan bagi UMKM peserta webinar terpilih untuk mempromosikan bisnis kulinernya melalui detikcom. Ada juga tambahan modal senilai Rp30 juta bagi para UMKM kuliner untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, 10 UMKM terpilih juga akan berkesempatan mengikuti sesi pelatihan eksklusif dan kelas memasak dari Ultra Indonesia dan ACP Indonesia.

Melalui webinar ini, Steven berharap pelaku UMKM dapat mendapat pengetahuan untuk mengembangkan bisnisnya di tengah pandemik. Dengan demikian, bisnis kuliner di Indonesia dapat terus berkembang lebih baik.

"Dengan adanya webinar ini, kami berharap para pelaku bisnis kuliner dan masyarakat luas yang tertarik terjun di bisnis kuliner dapat berkembang dan bergerak maju secara bersama-sama untuk menuju Indonesia yang lebih baik," pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Kisah Bisnis Kuliner Monkey Express, Inovasi Menu di Tengah Pandemik

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya