Kolaborasi KPI dengan Stakeholders demi Program Siaran Bermutu

KPI lakukan riset indeks kualitas program siaran televisi

Jakarta, IDN Times - Sebagaimana diketahui, 2022 merupakan tahun ke-8 pelaksanaan riset indeks kualitas program siaran televisi. Perjalanan panjang yang tidak mengenal kata lelah, apalagi berhenti di tengah samudra harapan publik terhadap siaran Indonesia yang berkualitas. 

Agenda prioritas ini akan terus dikawal dan diwujudkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang bersinergi dengan berbagai pihak agar program siaran yang bermutu di Indonesia benar-benar semakin nyata. 

“Dalam 8 tahun pengawalan riset ini, tidak terasa pula tahun 2022 adalah tahun terakhir saya di Komisi Penyiaran Indonesia sebagai komisioner yang tetap konsisten dan berkomitmen untuk merealisasikan kualitas tayangan Indonesia baik agar publik merasakan dampak positif dari suatu tayangan berkualitas yang inspiratif,” ujar Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis dalam keterangan resminya.

1. Isu kualitas program siaran televisi selalu relevan di setiap zaman

Kolaborasi KPI dengan Stakeholders demi Program Siaran BermutuKomisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis. (Dok. KPI)

Isu kualitas program siaran televisi selalu relevan di setiap zaman. Program yang bermutu adalah harapan yang akan terus dirawat dan dinantikan di tengah dinamika dan perkembangan dunia media maupun penyiaran baru. 

Era analog akan segera digantikan dengan zaman digital yang disepakati batas akhir 2 November 2022, digitalisasi penyiaran memberi prasyarat penting bahwa kualitas konten siaran adalah yang utama diperhatikan semua pihak.

Baca Juga: KPI Larang Pelaku KDRT Tampil di Televisi dan Radio 

2. Pemikiran dan pandangan masyarakat akan membantu KPI mengambil sikap

Kolaborasi KPI dengan Stakeholders demi Program Siaran Bermutupixabay.com/ mojzagrebinfo

Dalam konteks itu, preferensi maupun referensi data, pemikiran dan berbagai pandangan masyarakat akan membantu pihak-pihak terkait termasuk regulator seperti KPI mengambil sikap untuk merealisaikan keinginan publik atas kualitas suatu tayangan. Di titik inilah, riset ini menemukan urgensinya meski telah berjalan bertahun-tahun.

Menariknya, melalui hasil riset ini potret kualitas program siaran televisi dapat tergambar dengan jelas yang sangat membantu stakeholders terkait memutuskan suatu langkah atau sikap yang didasarkan pada fakta-fakta objektif. 

3. Program siaran diharapkan bergerak ke arah lebih baik

Kolaborasi KPI dengan Stakeholders demi Program Siaran Bermutuinstagram/tonightshow_net

Selain itu, data-data yang dihasilkan pun kerap menghadirkan kejutan-kejutan, semisal program siaran variety show yang sejak 2015 tidak pernah mencapai angka berkualitas, pada tahun ini justu menembus lingkaran sakral kualitas program siaran dengan nilai 3.20. 

“Realitas program siaran tidak mudah ditebak. Ia begitu dinamis dan terus bergerak, dan tentu kita semua harapkan program siaran bergerak ke arah lebih baik sejalan harapan publik. Di era digital, lebih banyak siaran berkualitas daripada siaran yang tak pantas. Semakin banyak siaran bermutu bukan siaran yang meninggalkan benalu. Semakin banjir siaran yang menginspirasi bukan tayangan asal jadi,” pungkas Yuliandre Darwis. (WEB)

Baca Juga: KPI Larang TV Siarkan Penceramah dari Organisasi Terlarang

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya