Mental SYL: Segera Cairkan Klaim untuk Lahan yang Diasuransikan 

Kabupaten Belu-NTT diserang banjir dan lahan pertanian rusak

Jakarta, IDN Times - Bencana alam yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) turut menimpa Kabupaten Belu yang diserang banjir dan membuat lahan pertanian rusak. Kementerian Pertanian (Kementan) berharap asuransi bisa segera mencairkan klaim demi meringankan beban petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kondisi bencana alam yang melanda NTT menyebabkan banyak kerusakan.

"Bencana di NTT telah menyebabkan banyak kerusakan. Termasuk juga untuk pertanian. Oleh sebab itu, kita minta asuransi turut bergerak cepat untuk membantu pemulihan. Segera cairkan klaim untuk lahan yang sudah diasuransikan," ujar Mentan Syahrul, Minggu (11/4/2021).

1. Asuransi akan memberikan klaim saat terjadi gagal panen

Mental SYL: Segera Cairkan Klaim untuk Lahan yang Diasuransikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. (Dok. Humas Kementan)

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan jika asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.

"Asuransi akan membantu petani meng-cover lahan dari cuaca buruk, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," katanya.

Sarwo Edhy juga menjelaskan bahwa asuransi akan memberikan klaim saat terjadi gagal panen.

"Klaim yang akan diberikan adalah sebesar Rp6 juta per hektare. Klaim ini yang akan menghindari petani dari kerugian. Bahkan petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali," jelasnya.

Baca Juga: Kementan Gerak Cepat Antisipasi Iklim Ekstrem 2021

2. Kerusakan lahan pertanian akibat bencana banjir sudah dilaporkan

Mental SYL: Segera Cairkan Klaim untuk Lahan yang Diasuransikan (Ilustrasi lahan) ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu juga sudah mendata dan melaporkan data kerusakan lahan pertanian akibat bencana banjir.

Sesuai data dinas yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, Gerardus Mbulu, kerusakan lahan pertanian di Desa Fatuketi 2 hektare dan Desa Tohe 5 hektare.

Data ini mengenai kerusakan berat lahan pertanian yang tidak bisa lagi berproduksi pada musim pertama tahun ini. Berbeda dengan lahan yang terkena dampak bencana. Lahan terdampak bisa digarap lagi dan berproduksi manakala penyebabnya sudah ditangani.

3. Kerusakan saluran irigasi kurang lebih 500 meter

Mental SYL: Segera Cairkan Klaim untuk Lahan yang Diasuransikan Ilustrasi petani menanam padi di area persawahan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Terkait lahan terdampak banjir di Kecamatan Raihat, Kadis Gerardus mengatakan bahwa ada sekitar 600-an hektare lahan pertanian yang terkena dampak akibat rusaknya saluran irigasi dan bendungan Maubusa tertimbun material. Kerusakan saluran irigasi kurang lebih 500 meter.

Apabila saluran irigasi tersebut tidak segera diperbaiki, dampaknya lahan seluas 600 hektare tidak dapat digarap pada musim tanam kedua. (WEB)

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Kementan untuk Jaga Harga Gabah Tetap Stabil

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya