Apakah UIN Bisa Implementasikan Keilmuan Agama dan Umum? Cek Faktanya 

UIN diharapkan bisa mengintegrasikan keilmuan agama dan umum

Jakarta, IDN Times - Perubahan kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) mendorong dibukanya fakultas-fakultas keilmuan umum, seperti sains dan teknologi, kedokteran, psikologi, ekonomi, serta ilmu sosial dan politik. Perubahan ini harus mampu menghilangkan dikotomi keilmuan antara ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu umum. 

Selain itu, UIN juga diharapkan mampu mengintegrasikan keilmuan agama dan keilmuan umum sehingga tidak ada lagi problem dikotomi antara keilmuan agama dan keilmuan umum. Sebaliknya, keduanya saling memperkuat.  

Karena itu, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) melakukan riset terkait implementasi integrasi keilmuan di perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI). Yuk disimak!

1. Menguraikan konsep integrasi keilmuan yang dikembangkan di PTKI

Apakah UIN Bisa Implementasikan Keilmuan Agama dan Umum? Cek Faktanya Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga (uin-suka.ac.id)

Sebelumnya, perbedaan UIN dan IAIN dengan PTU ialah integrasi ilmu agama dan umum. Beberapa  UIN dan IAIN telah melahirkan konsep integrasi ilmu yang menjadi ciri khas masing-masing. 

Setiap UIN dan IAIN memiliki nama khusus konsep integrasi ilmu meskipun pada intinya sama atau memiliki kemiripan dalam sebagian besarnya. Kesamaan itu ialah pengakuan atas kesatuan sumber ilmu agama dan umum sehingga tidak ada dikotomi antara kedua ilmu tersebut. 

Sementara itu, penelitian terkait implementasi integrasi keilmuan di perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) bertujuan menguraikan konsep integrasi keilmuan yang dikembangkan di PTKI, menganalisis penerapan konsep integrasi keilmuan dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, menguraikan  faktor pendukung dan penghambat penerapan integrasi keilmuan di PTKI. 

Penelitian ini juga dilakukan pada 7 UIN dan 2 IAIN, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Walisongo Semarang, IAIN Salatiga, dan UIN Serang. 

Baca Juga: Menristek Kucurkan Dana Penelitian Rp632 Miliar untuk Perguruan Tinggi

2. Beberapa temuan dari penelitian yang dilakukan

Apakah UIN Bisa Implementasikan Keilmuan Agama dan Umum? Cek Faktanya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (uinjkt.ac.id)

Temuan dari penelitian ini, berdasarkan riset yang dilakukan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) ialah sebagai berikut. 

Pertama, secara konseptual masing-masing PTKI sasaran penelitian sudah memiliki buku rujukan atau pedoman integrasi keilmuan dan telah banyak kajiannya, tetapi masih lemah implementasinya dalam praktik pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 

Kedua, integrasi keilmuan dalam pendidikan dan pengajaran dilakukan melalui mata kuliah,  penguatan bahasa Arab dan Inggris, dan penguatan ilmu agama. Ma’had Al-Jami’ah sebagai tempat penguatan keagamaan dan bahasa Arab dan Inggris mahasiswa. Mahasiswa pun digembleng di asrama selama 24 jam dengan materi keagamaan dan bahasa asing.  

Ketiga, integrasi keilmuan dalam penelitian dilakukan melalui kolaborasi riset dosen antar-fakultas dan program studi, dan riset dengan tema integrasi ilmu, baik dosen maupun mahasiswa, seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Hibah penelitian integrasi ilmu tidak  hanya di UIN dan IAIN, tetapi juga di Kemenag Pusat.  

Keempat, integrasi keilmuan dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan melalui  kuliah kerja nyata (KKN) belum tergambar secara jelas alias masih samar-samar karena bentuknya masih sangat beragam dan belum berbasis pada integrasi keilmuan yang dikembangkan. 

3. Berbagai rekomendasi yang diberikan

Apakah UIN Bisa Implementasikan Keilmuan Agama dan Umum? Cek Faktanya Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Adapun rekomendasi dari penelitian tersebut ialah sebagai berikut. 

  • Integrasi ilmu agama dan ilmu umum di PTKI akan efektif jika dosen dan mahasiswa  memiliki kapasitas dalam ilmu agama dan ilmu umum, serta PTKI memiliki lembaga  khusus dan/atau Ma’had Al-Jami’ah yang bertugas meningkatkan kemampuan ilmu  agama dan bahasa asing mahasiswa;
  • Integrasi ilmu dalam pembelajaran akan efektif jika dosen memiliki kemampuan lintas disiplin ilmu, dan mahasiswa memiliki dasar keagamaan yang bagus;
  • Integrasi ilmu dalam penelitian akan berhasil jika dosen antar-fakultas atau prodi  berkolaborasi;
  • Kementerian Agama, dalam hal ini Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam melalui Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat dapat  menghadirkan (a) Naskah akademik KKN berbasis Integrasi Keilmuan dan (b) Pedoman diklat integrasi keilmuan di PTK. (WEB)

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Kartu Nikah Digital, Kartu Fisik Disetop Agustus Ini

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya