Resmikan STIPI Maghfirah, Menag: Perbaiki Umat dan Bangsa dari Pendidikan

Kampung Maghfirah didekasikan seperti halnya sumur zam-zam

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan bahwa pendidikan merupakan kata kunci untuk menjadikan generasi-generasi masa depan bangsa yang lebih baik. Ia juga berujar, tidaklah mengherankan jika menurut para pemikir pendidikan Islam bahwa wahyu yang pertama kali diturunkan ialah tentang pendidikan. 

“Hal itu bermakna bahwa untuk memperbaiki umat dan bangsa haruslah dimulai dengan pendidikan. Karena itu, saya optimistis apa yang ada di Kampung Maghfirah ini akan menjadi tempat pendidikan yang baik. Pasti dalam suasana yang tenang seperti ini bisa dihasilkan guru-guru yang berilmu tinggi dan betul-betul punya akhlak yang mulia. Saya mengapresiasi dan memberikan dukungan serta mendoakan semoga ikhtiar Yayasan Maghfirah ini selalu diberikan kemudahan dan kelancaran,” ujar Menag Fachrul saat meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Islam (STIPI) Maghfirah & Madrasah Aliyah Milbos (Maghfirah Islamic Leadership Boarding School) di Kampung Maghfirah Caringin, Bogor, Senin (30/11/2020).

1. Lingkungan Kampung Maghfirah dikenal sebagai kampus pendidikan terpadu

Resmikan STIPI Maghfirah, Menag: Perbaiki Umat dan Bangsa dari Pendidikanfacebook.com/kampungmaghfirah

Seperti diketahui, lingkungan Kampung Maghfirah sebagai kampus pendidikan terpadu berada di kawasan perbukitan dengan lingkungan udara sejuk, suasana yang hijau dan asri, serta suasana tenang yang dikelilingi pemandangan hijau. Hal tersebut memberikan pengaruh positif bagi keberlangsungan proses pembelajaran serta bisa memberikan energi positif bagi para santri dan mahasiswa sehingga mereka bisa berkonsentrasi penuh dalam belajar. 

Tak hanya itu, Menag Fachrul juga menambahkan bahwa infrastruktur di lingkungan Kampung Maghfirah sudah memadai dengan konsep pendidikan terpadu yang mengintegrasikan seluruh jenjang pendidikan, dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi. 

“Bahkan (lingkungan di Kampung Maghfirah) bisa untuk para orang dewasa yang berasal dari perkotaan, yang mungkin butuh refreshing secara rohani dengan melakukan kegiatan-kegiatan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti melalui salat tahajud,” katanya.

Baca Juga: Menag Ajak Forum Kerukunan Umat Beragama Bumikan Moderasi Agama

2. Hasil dari kerja keras dan kerja bersama

Resmikan STIPI Maghfirah, Menag: Perbaiki Umat dan Bangsa dari PendidikanDok. STIPI Maghfirah

Sementara itu, Pimpinan Maghfirah, KH. Ahmad Hatta, mengungkapkan Kampung Maghfirah dengan seluruh fasilitas yang ada di dalamnya merupakan hasil kerja keras, kerja bersama, dan dukungan dari para jemaah haji dan umrah dari Maghfirah Travel yang berjumlah sekitar 20 ribu. STIP Islam Maghfirah pun hadir untuk mempersiapkan para guru/tenaga pendidik yang berkarakter kuat, berdedikasi, siap mengabdi, dan siap menjadi panutan bagi peserta didik yang diajarnya.

“Kami mengajak para jemaah yang tergabung dalam Maghfirah untuk menyiapkan sebuah masa depan yang baik, yaitu masa depan khusnul khotimah, masa depan akhirat. Salah satunya membuat sebuah kegiatan yang hasil dan kebaikannya tidak hanya dinikmati sendiri, yang kebaikan dan manfaatnya tidak hanya berakhir di dunia ini, tetapi akan tetap langgeng meskipun kita sudah tidak lagi ada di dunia, yaitu dengan mendirikan STIPI Maghfirah & Madrasah Aliyah Milbos,” katanya.

3. Terinspirasi dari kisah Siti Hajar

Resmikan STIPI Maghfirah, Menag: Perbaiki Umat dan Bangsa dari PendidikanKampus STIPI Maghfirah. (stipimaghfirah.id)

Menurut KH. Ahmad Hatta, ide besar yang ingin diwujudkan di Kampung Maghfirah terinspirasi dari kisah Siti Hajar yang dengan izin Allah SWT menghadirkan sebuah oase yang dikenal dengan nama zam-zam. Sumur zam-zam yang sejak berabad lalu hingga saat ini masih terus mengalirkan dan memberikan kebaikan kepada siapa saja yang mengambil air darinya. 

“Kampung Maghfirah didekasikan seperti halnya sumur zam-zam yang akan menjadi semacam oase kebaikan, menjadi sumber kebaikan dan terus mengalirkan kebaikan bagi orang lain. Meskipun para donaturnya, para penyumbangnya telah meninggal. Para tenaga pendidik, para dosen dan jemaah yang dengan tulus tanpa pamrih memberikan kontribusinya bagi kemajuan Kampung Maghfirah adalah laksana sumur zam-zam yang kebaikannya terus mengalir,” pungkasnya. (CSC)

Baca Juga: Air Terbaik Kedua Dunia Setelah Zam-zam Ternyata Ada di Indonesia, Gak Sangka di Sini Lokasinya

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya