Menaker Dorong Perusahaan Terus Tingkatkan Pengawasan K3

Jangan sampai problem K3 diperhatikan saat korban berjatuhan

Balikpapan, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta perusahaan-perusahaan agar terus meningkatkan pengawasan dan penyadaran terkait pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Menaker Ida mengingatkan masalah K3 tidak hanya diingat dan dibahas saat terjadi kasus kecelakaan atau musibah di tempat kerja.

"Jangan sampai problem K3 baru mendapat perhatian saat korban berjatuhan. Jangan sampai kita baru peduli soal K3 ketika ada gugatan dari masyarakat atau keluarga korban," ujarnya saat melakukan kunjungan kerja ke kantor besar PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) V Balikpapan di Jalan Yos Sudarso, Mekar Sari, Balikpapan Tengah, Prapatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (17/1).

1. Perusahaan harus mampu melakukan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3

Menaker Dorong Perusahaan Terus Tingkatkan Pengawasan K3IDN Times/Kemnaker

Menaker Ida menegaskan, perusahaan harus mampu melakukan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3 di lingkungan masing-masing agar budaya K3 bisa berbasis teknologi informasi dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan inovasi, otomatisasi, internet of things, artificial intelligence, dan fleksibiltas pola kerja.

"Perkembangan teknologi informasi mengharuskan kita melakukan terobosan dengan inovasi-inovasi baru dalam menerjemahkan K3. Kita juga butuh SDM kompeten dan saya lihat Pertamina menjawabnya dengan meningkatkan SDM pengelola K3," tuturnya.

2. K3 mesti menjadi prioritas dan budaya, bukan karena tuntutan undang-undang

Menaker Dorong Perusahaan Terus Tingkatkan Pengawasan K3IDN Times/Kemnaker

Menaker Ida menyebut kecelakaan kerja tidak hanya menyebabkan kematian, kerugian materi, morel, dan pencemaran lingkungan, tetapi juga dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Kecelakaan kerja juga memengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan ketenagakerjaan (IPK).

"Saya kira Pertamina termasuk perusahaan yang dipacu untuk terus meningkatkan produktivitasnya. Mudah-mudahan menjadi perusahaan nasional berkelas dunia dan menjadi energi tersendiri bagi pembangunan nasional," jelasnya.

Menaker Ida berharap agar K3 tidak dianggap sebagai penghambat investasi, tetapi menjaga investasi. Hal itu disebabkan pelaksanaan K3 menyangkut nyawa dan kesehatan manusia serta keberlangsungan perusahaan.

Selain itu, ia juga berharap K3 menjadi prioritas dan budaya, bukan karena tuntutan undang-undang.

3. Perilaku pegawai Pertamina telah menempatkan safety sebagai mandatory atau keharusan

Menaker Dorong Perusahaan Terus Tingkatkan Pengawasan K3IDN Times/Kemnaker

Sementara itu, Menaker Ida juga berharap Pertamina RU V sebagai bagian perusahaan BUMN yang memiliki potensi bahaya tinggi, ikut mendorong dan memotivasi perusahaan lain di sekitarnya agar pelaksanaan K3 dapat berjalan secara efisien dan efektif.

"Saya harap semua pihak di Pertamina Balikpapan melakukan upaya konkret pelaksanaan K3, dengan lompatan inovasi dan Pertamina diharapkan menjadi bagian penting men-support bagaimana peningkatan produktivitas tenaga kerja," tukasnya.

Menaker Ida menjelaskan kunjungannya ke Pertamina Balikpapan untuk melihat secara langsung praktik pelaksanaan K3. Ia juga menyempatkan meninjau gedung pelayanan kesehatan (site clinic) Pertamina.

Sementara itu, Direktur SDM Pertamina Koeshartanto mengatakan pihaknya melalui divisi HSSE sudah meningkat menjadi budaya. Jadi, perilaku pegawai Pertamina telah menempatkan safety sebagai mandatory atau keharusan, tetap harus dikedepankan.

"Jangan sampai 1 sentimeter atau 1 inci pun kita lengah karenanya. Karena kelengahan ini akan berimplikasi terhadap kinerja pegawai, " kata Koeshartanto.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya