Pentingnya EBT dan Produk Ramah Lingkungan demi Kelangsungan Bumi 

Saat ini, minat membangun di sektor EBT semakin tinggi

Jakarta, IDN Times - Penggunaan energi fosil tidak akan bertahan. Jumlah sumber daya alam yang terbatas mengharuskan masyarakat dan pemerintah mulai beralih ke potensi energi baru terbarukan (EBT). Ke depan, pengembangan EBT akan mendominasi berbagai industri. 

Pemerintah pun tidak mengubah rencana target investasi jangka panjang untuk EBT, yakni sekitar 17,8 miliar dolar AS hingga 2024. Di sisi lain, minat investor memberikan pendanaan untuk pembangunan EBT cukup tinggi seiring dengan tren global yang gencar mengampanyekan gerakan pelestarian lingkungan. 

"Minat orang membangun di (sektor) EBT semakin tinggi, sementara minat mendukung proyek yang berdampak negatif terhadap lingkungan semakin menurun, secara global seperti itu. Jadi, banyak sekali yang datang menawarkan pembiayaan untuk bisa berkontribusi terhadap pengembangan EBT di Indonesia," ujar Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Harris.

1. Kemampuan teknis menjadi kunci dalam pembangunan energi baru terbarukan di Indonesia

Pentingnya EBT dan Produk Ramah Lingkungan demi Kelangsungan Bumi pexels.com/rawpixel.com

Selain dukungan dana, kemampuan teknis juga menjadi kunci dalam pembangunan energi baru terbarukan di Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Prasetiya Mulya dengan S-1 Renewable Energy Engineering akan berperan sebagai tenaga ahli, dari sisi analisis dan teknis pengelolaan sumber energi terbarukan yang bisa berasal dari air, angin, geotermal, ombak, sampah, dan lainnya. 

S-1 Renewable Energy Engineering akan menjawab kebutuhan global dengan kurikulum yang komprehensif. Mahasiswa akan belajar melalui simulasi, eksperimen, dan prototipe rekayasa energi berbasis komputer. Selain itu, mahasiswa akan mengikuti mata kuliah Renewable Energy Project pada semester empat dan enam. Bukan belajar teori di kelas, melainkan menghabiskan satu semester penuh mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dalam proyek atau eksperimen laboratorium. 

Dukungan fasilitas yang diberikan tentu saja menunjang penuntasan tugas proyek dengan baik. Collaborative STEM lab Prasetiya Mulya merupakan gedung laboratorium tujuh lantai yang merumahi wahana pembelajaran mahasiswa. Sejumlah alat besar yang bisa dimanfaatkan mahasiswa ialah Solar Simulator, Gas Chromatography, High Performance Liquid Chromatography, Bomb Calorimeter, Scanning Electron Microscope, Material Testing, serta software simulasi energi seperti Aspen dan Ansys.

Terdapat empat peminatan dalam Program S-1 Renewable Energy Engineering, yakni Solar Photovoltaic, Bioenergy, Fluid Structure Interaction, dan Energy Management.

2. Penggunaan produk ramah lingkungan akan mendukung keberlanjutan dan kelestarian lingkungan

Pentingnya EBT dan Produk Ramah Lingkungan demi Kelangsungan Bumi ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Tak sampai di situ, Universitas Prasetiya Mulya melalui program studi S-1 Product Design Engineering melakukan pengembangan dalam menghasilkan produk inovatif yang bermakna dan relevan saat ini, salah satunya nilai hemat energi dan ramah lingkungan. Pada program studi ini, mahasiswa mengeksplorasi pengembangan produk teknologi berdasarkan lima lapisan fundamental dalam desain, yaitu aesthetics, interaction, performance, construction, dan meaning atau value. 

Mata kuliah terkait kelima lapisan tersebut antara lain ialah Fundamentals of Drawing dan Product Visualization (mewakili aesthetics), Design for Interaction (mewakili interaction), Statics, Dynamics, dan Energy, Fluids, and Heat (mewakili performance), Materials and Design dan Manufacturing Methods (mewakili construction), serta Design for Meaning (mewakili value atau meaning). Mata kuliah lain seperti Product Design and Development dan Business Innovation akan memberikan wawasan mengenai alur pengembangan beserta aspek bisnis dan kewirausahaan. 

Peralatan dan fasilitas yang tersedia untuk menunjang perkuliahan dan pembuatan produk mahasiswa antara lain 3-axis Vertical Milling CNC, Design Assembly Room, 10-kN Universal Testing Machine, Fused Deposition Model 3D printer, stereolithography 3D printer, 3D scanner, Augmented Reality headset, Virtual Reality headset, Physical Ergonomics Lab, Virtual Laboratory (Solidworks & Autodesk CAD & CAE software), dan High Performance Computing Cluster.

3. Investasi besar dalam industri energi baru terbarukan akan berujung pada perbaikan bumi

Pentingnya EBT dan Produk Ramah Lingkungan demi Kelangsungan Bumi Dok. Prasmul

Sementara itu, Program Studi S-1 Product Design Engineering (PDE) memiliki kerja sama dengan perusahaan seperti Vivere dan Dynapack. Selain itu, S-1 PDE juga berkolaborasi dalam penyelenggaraan student exchange jangka pendek dengan Singapore University of Technology and Design dalam bidang Design and Entrepreneurship, serta terdaftar sebagai afiliasi perguruan tinggi di Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII). 

Industri energi baru terbarukan dan produk ramah lingkungan dalam pengembangannya juga mengandalkan peran investasi. S-1 Finance & Banking Universitas Prasetiya Mulya berperan sebagai ahli investasi dalam mengalokasikan aset mana yang memberikan profit dari bisnis energi terbarukan tersebut. Lebih dari 70 persen kurikulum di S-1 Finance & Banking mengacu pada Certified Financial Analyst (CFA), sertifikasi profesi prestisius di bidang investasi dan keuangan yang diakui secara internasional. 

Besarnya persentase tersebut menjadikan Prasetiya Mulya sebagai satu dari 4 universitas di Indonesia yang bergabung dalam CFA Affiliation Program. Mahasiswa juga memiliki keuntungan dapat mengakses, membandingkan dan menganalisis laporan keuangan perusahaan mana pun di seluruh dunia secara lengkap melalui bloomberg terminal, software penyedia data dan berita pasar secara real time dan global.

Investasi besar dalam industri energi baru terbarukan serta dukungan produk yang hemat energi dan ramah lingkungan akan berujung pada perbaikan bumi. Transisi ini menjanjikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ke tingkat yang lebih baik.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya