Pentingnya Software Developer dan Proteksi Hukum Bisnis di Era Digital Platform

Pemasaran digital di Indonesia saat ini semakin marak

Jakarta, IDN Times - Maraknya pemasaran digital di Indonesia tidak terlepas dari tingginya penggunaan internet dan media sosial di Indonesia. Berdasarkan data Hootsuite We Are Social tahun 2019, rata-rata orang Indonesia mengakses internet untuk berbagai kepentingan selama 8 jam 36 detik setiap harinya, jauh melampaui rata-rata global, yaitu 6 jam 42 menit. Melihat pasar yang begitu besar, pelaku usaha menerapkan strategi bisnis yang seiring dengan perkembangan tren saat ini, yakni memasarkan produk atau membangun bisnis dalam bentuk digital platform. 

"Bicara mengenai digital platform, isunya adalah kompleksitas. Bagaimana melihat gambaran berbeda dengan apa yang dilihat oleh industri tradisional atau konvensional. Kompleksitas itu tidak bisa eksklusif dikuasai oleh satu unit usaha atau satu organisasi. Semisal, dalam bisnis transportasi tidak hanya soal pengangkutan orang atau barang, tapi juga restoran, supermarket, dan sebagainya, sehingga kemampuan berpikir kompleks, kemampuan melakukan kolaborasi,  dan kemampuan negosiasi menjadi penting agar kita bisa masuk ke keseluruhan ekosistem," ujar Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya, Agus W. Soehadi.

1. Dengan perkembangan teknologi digital saat ini, dibutuhkan seorang software developer yang inovatif dan mampu berpikir kompleks

Pentingnya Software Developer dan Proteksi Hukum Bisnis di Era Digital PlatformDok. Prasmul

Dengan perkembangan teknologi digital saat ini, banyak aplikasi yang dibuat dan memang secara rutin digunakan sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang software developer yang inovatif dan mampu berpikir kompleks. S-1 Software Engineering Universitas Prasetiya Mulya hadir untuk melahirkan para ahli dalam bidang e-commerce dan business intelligence yang saat ini sangat dibutuhkan oleh dunia industri.

Salah satu keuntungan berhadapan dengan software adalah hanya memerlukan sebuah komputer. Artinya, bisa bekerja secara remote alias jarak jauh. Itu sebabnya beberapa mahasiswa Prasetiya Mulya dapat bekerja full time sebagai developer sambil kuliah yang tentunya memberikan nilai tambahan ketika nanti lulus dan berada di dunia kerja. 

Melalui kerja sama dengan industri, seperti proyek studi kasus bersama Doku, guest lecture dari Emurgo, serta networking dengan Amazone, kurikulum S-1 Software Engineering memastikan mahasiswa siap menghadapi dunia kerja.

2. Diperlukan pemeliharaan praktik hukum di tengah banyaknya produk dan informasi yang beredar di digital platform

Pentingnya Software Developer dan Proteksi Hukum Bisnis di Era Digital PlatformDok. Prasmul

Di samping itu, dengan beragamnya produk dan informasi yang beredar pada digital platform, diperlukan pemeliharaan praktik hukum guna menjaga hak kekayaan intelektual dan keamanan data pribadi. Demi menjawab tantangan tersebut, Universitas Prasetiya Mulya membuka Program Studi (Prodi) S-1 International Business Law yang memiliki 3 jurusan, yakni International Comparative Commercial Law untuk menjawab transaksi antarnegara yang semakin intens, International Maritime, Air, and Space Law untuk mengikuti pertumbuhan pembangunan dan arah Indonesia menjadi maritime fulcrum, serta Privacy and Cyber Security Law untuk mengiringi perkembangan teknologi dan jaminan perlindungan di dunia maya.

Program studi tersebut diajarkan bersama oleh akademisi, advokat, dan praktisi bisnis yang telah memiliki lisensi profesional lho. Mereka juga telah berilmu di berbagai negara, seperti Belanda, Inggris, Malta, dan Norwegia, sehingga pengetahuan hukum internasional pun sudah mumpuni. 

3. Lulusan International Business Law akan memiliki kemampuan cerdik dalam menganalisis kasus hukum

Pentingnya Software Developer dan Proteksi Hukum Bisnis di Era Digital PlatformDok. Prasmul

Selain itu, setiap semester mahasiswa akan ditunjang dengan kegiatan guest lecture, misalnya dari lembaga nasional dan internasional seperti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) atau tokoh-tokoh hukum seperti Prof. Dr. Topane Gayus Lumbuun dan Indra Safitri.

Mahasiswa pun berkesempatan mengunjungi beragam law firm dan organisasi nasional atau internasional dalam program company visit, beberapa di antaranya adalah Bank Indonesia, AirAsia red house, ASEAN, dan kantor KPK.

Lulusan sarjana International Business Law dari Universitas Prasetiya Mulya akan memiliki kemampuan cerdik dalam menganalisis kasus hukum, kebijakan peraturan, praktik hukum bisnis internasional, memiliki penyelesaian sengketa alternatif dan keterampilan lunak hukum: seperti pengetahuan tentang budaya internasional, etika, dan perilaku manusia, serta bekerja sebagai pengacara hukum bisnis internasional.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya